Sekarang memang eranya digital. Produk-produk digital semakin digandrungi dan buku cetak seakan semakin ditinggalkan. Bahkan, pelaku bisnis juga semakin banyak yang memanfaatkan platform digital, seperti media sosial atau marketplace untuk memasarkan produknya. Meski demikian, kenapa usaha percetakan rumahan masih belum mati?

Eksistensi usaha percetakan rumahan yang masih bertahan di tengah digitalisasi menunjukkan bahwa masih ada banyak hal yang belum bisa tergantikan oleh produk-produk digital. Dibandingkan buku digital, masih banyak orang yang lebih memilih buku cetak. Saat seorang pelaku bisnis ingin menyasar pasar lokal, pemasaran offline menggunakan pamflet dan brosur juga masih menjadi pilihan.

Fakta-fakta tersebut membuktikan bahwa usaha percetakan rumahan masih memiliki potensi untuk digarap. Namun muncul pertanyaan berikutnya. Bagaimana cara memulai bisnis percetakan?

 

Potensi Bisnis Percetakan

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, bisnis percetakan masih memiliki kesempatan untuk bertahan. Permintaan akan jasa percetakan juga masih belum padam. Namun sebelum berbicara lebih jauh tentang cara memulai bisnis percetakan, bagaimana potensi bisnis percetakan sesungguhnya?

Bukti bahwa bisnis percetakan masih memiliki potensi bisa dilihat di kawasan yang dekat dengan kampus. Di area kampus, kios-kios yang menawarkan jasa percetakan begitu mudah dijumpai. Jumlahnya begitu banyak, terlebih jika area tersebut juga dekat dengan perkantoran. Bahkan tidak sedikit yang hadir dalam bentuk usaha percetakan rumahan.

Modal usaha percetakan juga sangat variatif, tergantung dari model bisnis yang ingin dijalankan. Jenis mesin percetakan yang digunakan juga turut menentukan potensi bisnis yang bisa didapatkan nanti.

Untuk bisnis print biasa, Anda hanya membutuhkan beberapa komputer spesifikasi menengah, printer dan ATK seperti stapler dan sejenisnya. Jika ingin meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan, Anda bisa menambahkan mesin potong dan mesin jilid. Modal usaha percetakan paling basic bahkan tidak sampai 50 juta. Tentu saja, modal usaha percetakan tersebut belum termasuk biaya sewa kios atau ruko.

Dari segi operasional, bisnis percetakan juga tidak begitu rumit. Operasional mesinnya terbilang sederhana. Jika Anda menjalankan usaha percetakan rumahan, Anda juga tidak perlu memikirkan biaya sewa. Karena kesederhanaannya itulah, Anda bisa lebih fokus pada bisnis itu sendiri.

Profit bisnis percetakan mungkin tidak begitu besar jika dilihat per satuan. Untuk satu orang pelanggan, profitnya mungkin hanya berkisar di angka Rp 5.000. Namun market bisnis percetakan yang besar ditambah dengan jenis mesin percetakan yang cepat, melayani banyak pelanggan. Dengan 20 pelanggan saja, Anda sudah bisa mengantongi Rp 100.000 dalam satu hari.

 

Langkah Memulai Bisnis Percetakan

Setelah mengetahui potensi bisnis percetakan, mulailah masuk ke pertanyaan inti. Bagaimana cara memulai bisnis percetakan? Agar bisnis percetakan yang dijalankan bisa sukses, tentu ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Untuk lebih jelasnya, berikut cara memulai bisnis percetakan.

1. Tentukan Jenis Jasa yang akan Disediakan

Bisnis percetakan sebenarnya ada banyak macamnya. Ada jasa print dan jilid, ada juga digital printing. Setiap model bisnis memiliki model bisnis yang berbeda. Begitu juga dengan layanan yang ditawarkan dan modal usaha percetakan yang dibutuhkan.

Secara umum, jasa print dan fotokopi tergolong sebagai bisnis percetakan yang paling sederhana. Modal usaha percetakan juga tidak begitu besar. Layanan yang ditawarkan biasanya meliputi print biasa, fotokopi dan jilid dalam jumlah kecil.

Di sisi lain, bisnis digital printing membutuhkan modal yang jauh lebih besar. Jenis mesin percetakan yang digunakan juga lebih canggih. Namun dari segi layanan, cakupannya lebih luas. Dengan jenis mesin percetakan yang lebih canggih, digital printing bisa menyediakan jasa cetak brosur, poster hingga banner.

Selain dua jenis bisnis percetakan di atas, masih ada jenis bisnis percetakan lain. Beberapa di antaranya adalah percetakan buku, percetakan undangan, sablon dan cetak suvenir seperti mug dan sejenisnya. Biasanya, beda jenis bisnis, beda juga jenis mesin percetakan yang dibutuhkan nanti.

2. Pilih Alat-Alat yang Dibutuhkan

Alat merupakan modal usaha percetakan yang sangat penting. Pemilihan alat juga harus disesuaikan dengan jasa yang disediakan. Karena itulah, penting bagi calon pengusaha percetakan untuk mengenal jenis mesin percetakan sebelum menentukan pilihan.

Pertimbangan seperti kualitas harus selalu menjadi prioritas utama. Mesin cetak berkualitas membantu Anda memberikan hasil cetak yang baik. Jika hasil cetaknya bagus, pelanggan akan merasa puas dan kembali menggunakan jasa Anda. Itulah kenapa saat berbicara mengenai cara memulai bisnis percetakan, pemilihan alat selalu menjadi bagian penting.

3. Tentukan Pasar

Pasar bisnis dan target market bisnis percetakan sebenarnya luas. Entah itu mahasiswa, penulis atau instansi, setiap pelaku bisnis usaha percetakan rumahan umumnya memiliki fokus pasarnya sendiri. Selain itu, tidak ada yang bisa menggarap semua pasar yang ada. Untuk itulah, setelah memilih jenis mesin percetakan yang akan digunakan, Anda juga perlu menentukan pasar yang ingin digarap.

4. Siapkan Modal Bisnis

Usaha percetakan rumahan mungkin tidak butuh sewa kios atau ruko. Meski demikian, modal usaha percetakan akan tetap ada. Hitung modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis. Misalnya jika bisnis Anda adalah bisnis percetakan buku, modal yang perlu dihitung berarti meliputi mesin cetak, mesin potong, mesin jilid hingga bahan baku.

5. Tentukan Harga

Untuk menentukan harga, Anda bisa menghitungnya dari besaran modal dan biaya operasional. Jangan lupa melakukan survei untuk mengetahui harga wajar dari jasa yang ingin Anda tawarkan. Cara memulai bisnis percetakan yang satu ini juga sangat penting. Karena jika Anda gagal menentukan harga yang masuk akal, bisnis tidak akan berkembang, bahkan berpotensi gulung tikar.

6. Jangan Lupa Promosi

Ingat, tidak akan ada orang yang menggunakan jasa Anda jika mereka tidak tahu bahwa bisnis Anda memang ada. Anda harus memberi tahu target pasar Anda. Itulah kenapa pemasaran dibutuhkan dan promosi perlu dilakukan. Cara memulai bisnis percetakan ini akan sangat menentukan masa depan bisnis Anda nanti.

Saat melakukan promosi, sebaiknya jangan terlalu pelit, terlebih di masa-masa awal melakukan pemasaran. Biaya promosi sebaiknya dimasukkan sebagai modal usaha percetakan dan dipandang sebagai sebuah investasi jangka panjang. Usahakan fokus pada eksposur. Jika ada banyak orang yang tahu bisnis Anda, peluang untuk mendatangkan pelanggan juga lebih besar.

 

Usaha percetakan rumahan relatif lebih minim resiko. Tantangan di masa-masa awal, seperti bagaimana membuat agar orang tahu layanan Anda, jelas akan menjadi salah satu tantangan terbesar. Namun dengan jenis mesin percetakan yang berkualitas, pemasaran yang efektif dan layanan prima, bisnis percetakan rumahan bisa berkembang menjadi lebih besar.

Cara memulai bisnis percetakan hanyalah permulaan. Setelah bisnis mulai berjalan, seorang pelaku bisnis percetakan harus konsisten menjaga standar kualitas layanan, bahkan terus meningkatkannya. Dengan cara ini, bukan tidak mungkin bisnis percetakan yang awalnya dimulai di rumah berkembang menjadi bisnis yang lebih besar.