Dalam bisnis percetakan, mesin laminating / laminator memiliki peran yang cukup vital. Kehadirannya melengkapi layanan dan memberi opsi bagi pelanggan untuk menambah proteksi pada dokumen penting yang mereka cetak. Meski demikian, fungsi mesin laminating tidak bisa bertahan tanpa perawatan yang memadai. Kerusakan bisa saja terjadi bahkan mengganggu proses produksi.
Fungsi mesin laminating akan tetap terjaga selama perawatannya dilakukan secara berkala. Menimbang peran tersebut, penting bagi setiap pelaku bisnis percetakan untuk membekali diri dengan pengetahuan akan cara merawat mesin laminating / laminator. Pengetahuan dan kemampuan ini pun bisa membantu menjaga performa layanan. Loyalitas pelanggan juga akan lebih terjaga.
Dapatkan: Promo! Mesin Laminating & Mesin Laminasi Roll – Maxipro
Tips & Langkah K3 Dalam Pengoperasian Mesin Laminating
Untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan kesehatan pekerja (K3) dalam melaksanakan tugasnya di area produksi laminating menggunakan laminator. Peningkatan kualitas keselamatan dan kesehatan kerja nantinya akan membuat pekerja dapat bekerja lebih baik.
Dengan begitu aktivitas produksi tidak terganggu. Sehingga ini akan berdampak pada peningkatan produktifitas, dan pada keuntungan perusahaan yang diharapkan semakin bertambah.
1. Aturan keselamatan umum
- Jauhkan tangan, rambut panjang, pakaian longgar, dan barang-barang seperti kalung atau dasi dari bagian depan panas dan tarik rol untuk menghindari terjerat dan tersangkut.
- Rol panas dapat mencapai suhu lebih dari 300 °C. Hindari kontak dengan rol panas selama pengoperasian atau segera setelah daya dicabut dari laminator. Jangan gunakan laminator untuk tujuan selain yang dimaksudkan.
- Jangan letakkan laminator di atas troli, dudukan, atau meja yang tidak stabil. Permukaan yang tidak stabil dapat menyebabkan laminator jatuh yang mengakibatkan cedera tubuh yang serius. Hindari penghentian cepat, kekuatan berlebihan, dan permukaan lantai yang tidak rata saat memindahkan laminator di atas gerobak atau dudukan
- Jangan kalahkan atau lepaskan peralatan keselamatan listrik dan mekanik seperti pengunci, penutup dan pelindung.
- Jangan memasukkan benda yang tidak cocok untuk laminasi atau memaparkan peralatan ke cairan.
2. Aturan Kelistrikan
- Laminator harus dihubungkan hanya ke sumber listrik seperti yang ditunjukkan dalam petunjuk ini dan pada pelat serial yang terletak di bagian belakang laminator.
- Hubungi teknisi listrik jika steker tambahan yang disertakan dengan laminator tidak cocok dengan stopkontak di lokasi Anda.
- Stopkontak harus ditempatkan di dekat peralatan dan mudah dijangkau.
- Cabut steker dari stopkontak yang terhubung dan simpan kabel catu daya di tangan Anda saat memindahkan laminator.
- Jangan mengoperasikan laminator dengan kabel catu daya atau steker tambahan yang rusak, saat terjadi malfungsi, atau setelah laminator rusak.
- Hubungi Departemen layanan teknis melalui customer service Maxipro untuk mendapatkan bantuan.
Mengenal Masalah yang Kerap Muncul pada Mesin Laminating
Sama halnya dengan mesin finishing lainnya, masalah tidak bisa sepenuhnya lepas dari mesin laminating. Intensitas munculnya masalah biasanya berbanding lurus dengan usia mesin. Semakin tua usia mesin, masalah juga semakin sering muncul dan mengganggu fungsi mesin laminating. Untuk lebih jelasnya, berikut masalah yang kerap muncul pada laminator machine.
1. Mesin Macet
Saat melakukan proses laminasi, kertas dan plastik mika akan dimasukkan ke mulut mesin laminating dan dikeluarkan di sisi sebaliknya. Proses ini umumnya berjalan lambat. Meski demikian, kertas yang sudah dilaminating akan keluar dengan lancar. Namun saat ada salah satu komponen mesin yang rusak, mesin bisa macet hingga membuat fungsi mesin laminating menjadi terganggu.
2. Mesin Lengket
Cara merawat mesin laminating akan mempengaruhi hasil laminasi. Bahkan untuk perawatan yang sederhana sekalipun, efeknya pada hasil bisa cukup besar. Mesin yang jarang dibersihkan bisa menyebabkan mesin lengket. Karena itulah, kotoran dan sisa-sisa proses laminasi harus dibersihkan secara berkala.
3. Hasil Laminasi Melengkung
Masalah yang satu ini biasanya terjadi akibat kertas yang digunakan terlalu tipis atau terlalu lunak. Suhu yang terlalu tinggi juga turut mempengaruhi. Di samping itu, hasil laminasi yang melengkung juga bisa disebabkan karena cara memasukkan bahan laminasi atau kertas yang kurang tepat.
4. Hasil Laminasi Terlihat Kusut
Cara memasukkan kertas dan bahan laminasi akan sangat mempengaruhi hasil yang dikeluarkan nanti. Jika terlalu buru-buru dimasukkan, hasil laminasi bisa menjadi kusut. Begitu juga sebaliknya. Selain itu, kadar air yang terlalu tinggi juga bisa mengganggu fungsi mesin laminating dan membuat hasilnya menjadi kusut.
5. Suhu Mesin Terlalu Panas
Masalah ini bisa terjadi karena ada masalah pada alat pengatur suhu. Kerusakan pada komponen kabel yang ada di dalam mesin juga bisa membuat suhu mesin menjadi terlalu panas.
Roll Laminasi Mudah Pecah, Ternyata Ini Penyebabnya !!
Anda hanya butuh sedikit ketelatenan untuk mengatasi masalah kerusakan mesin dan hasil laminating yang gagal. Namun meski sederhana, cara mengatasi masalah mesin laminating yang dilakukan dengan penuh kedisiplinan bisa memberi dampak besar bagi bisnis yang dijalankan.
Cara Merawat Mesin Laminating
Bagi pelaku bisnis percetakan, mesin cetak dan mesin finishing adalah aset yang sangat berharga. Dari sinilah pendapat mereka berasal. Jika mesin yang digunakan bisa bertahan lama, tentu semakin besar keuntungan yang diperoleh. Itulah pentingnya cara merawat mesin laminating.
Masa pakai mesin laminating bisa dimaksimalkan dengan cara merawat mesin laminating. Perawatan mesin laminating sendiri tidak begitu rumit. Bahkan dengan perawatan yang sederhana, Anda bisa memaksimalkan kinerja dan masa pakainya.
1. Bersihkan secara berkala
Mesin laminating termasuk mesin finishing yang sangat sensitif. Jika ada kotoran yang menempel pada bagian-bagian tersebut, proses laminasi bisa terganggu. Bahkan jika kotoran dibiarkan menempel untuk waktu yang cukup panjang, masalah yang lebih serius pada fungsi mesin laminating bisa saja terjadi.
Mesin laminating harus dibersihkan secara berkala. Jangan lupa mematikan mesin dan tunggu hingga dingin sebelum mulai membersihkannya. Anda bisa menggunakan kain lembut atau kain kanebo untuk membersihkan bagian luar mesin. Meski sederhana, cara merawat mesin laminating yang satu ini bisa membantu menjaga mesin agar lebih tahan lama.
2. Hindari penggunaan cairan pembersih saat membersihkan
Cairan pembersih memang bisa membantu menghilangkan kotoran hingga tuntas. Namun perlu diingat, cairan pembersih umumnya terbuat dari bahan-bahan yang cukup keras. Bahan-bahan inilah yang berpotensi mengganggu fungsi mesin laminating nanti.
Beberapa komponen dalam mesin laminating tergolong rentan rusak. Saat Anda membersihkan mesin laminating dengan cairan pembersih, alkohol atau bensin, efeknya justru bisa merusak. Karena itulah, lebih disarankan untuk membersihkan mesin laminating dengan kain lembut atau kain yang sedikit lembab, seperti kanebo.
3. Jauhkan roller dari benda tajam
Roller mesin laminating terbuat dari bahan silikon yang rentan terhadap benda keras, khusus benda-benda yang memiliki ujung yang tajam. Namun karena area kerja yang dekat dengan alat-alat potong, seperti pisau, cutter dan gunting, kontak pada benda-benda yang mengancam bisa saja terjadi.
Agar mesin laminating tidak cepat rusak, jauhkan roller dari benda-benda tajam. Jangan meletakkan benda tajam pada permukaan mesin laminating agar terhindar dari insiden yang tidak diinginkan. Meski terdengar sepele, cara merawat mesin laminating yang satu ini bisa menjauhkanmu dari masalah yang lebih serius.
4. Matikan laminator saat tidak digunakan
Meski sederhana, cara merawat mesin laminating yang satu ini justru sering dilupakan. Mesin laminating modern memang bisa mati secara otomatis saat tidak digunakan. Namun jika mesin yang Anda gunakan belum dilengkapi dengan fitur tersebut, jangan lupa untuk selalu mematikannya setelah selesai.
Perlu diingat, setiap komponen mesin laminating memiliki masa pakainya masing-masing. Jadi jika Anda membiarkan mesin terus menyala meski tidak sedang digunakan, hal tersebut sama saja menghabiskan masa pakai mesin untuk hal yang sia-sia. Fungsi mesin laminating pun bisa dipastikan akan terganggu.
5. Lakukan pengecekan secara berkala
Selain membersihkan mesin secara berkala, Anda juga perlu melakukan pengecekan mesin secara teratur. Periksa kondisi setiap komponen mesin. Mulai dari kabel hingga komponen yang paling penting, semuanya harus diperiksa kondisinya.
Pengecekan ini bisa dilakukan mingguan atau bulanan. Jika Anda tidak terlalu paham dengan teknis mesin laminating, setidaknya cek kondisi fisiknya saja. Jika menemukan ada komponen yang rusak, Anda bisa menghubungi ahlinya untuk segera dilakukan perbaikan.
Penggunaan mesin laminating mungkin tidak sesering mesin cetak dan relatif jarang mengalami kerusakan. Fungsi mesin laminating yang sangat spesifik juga mempengaruhi hal tersebut. Namun justru karena itulah, perawatan mesin laminating kerap diabaikan. Kondisi mesin jarang diperhatikan dan perawatan pun jarang dilakukan.
Mesin laminating jelas bukan mesin yang murah. Meski demikian, mesin laminating adalah aset yang juga perlu dijaga dan dipelihara.
Kamu juga bisa menonton video berikut ini !!!
Setelah membaca tips di atas, Anda tentu menyadari bahwa cara merawat mesin laminating tidaklah susah. Faktanya, perawatan mesin laminating sebenarnya begitu sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Selain membantu menjaga mesin agar tidak cepat rusak, cara merawat mesin laminating / laminator juga memungkinkan Anda menjaga standar layanan laminasi yang disediakan. Dengan hasil laminasi yang rapi, pelanggan tentu akan merasa puas dengan layanan yang Anda berikan. Jika Anda ingin membeli mesin laminating baru, Maxipro memiliki apa yang Anda cari.
Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!