Karena tidak boleh sampai rusak, beberapa dokumen penting membutuhkan penanganan khusus, bahkan perlindungan lebih. Sebut saja seperti akta kelahiran hingga ijazah. Demi memberi perlindungan ekstra, dokumen-dokumen seperti ini butuh laminasi doff ataupun glossy. Laminasi inilah yang akan berperan sebagai pelindung dokumen kertas dari kotoran hingga cairan yang berpotensi merusak.
Meski kini dunia tengah bergeser ke digital, ada beberapa hal yang belum bisa diubah sepenuhnya. Pencetakan dokumen penting, seperti ijazah masih dibutuhkan. Inilah yang membuat kebutuhan akan laminasi doff dan glossy masih terbilang tinggi. Jika melihat dari sisi ini, terlihat jelas bahwa bisnis laminasi glossy atau doff masih memiliki potensi.
Apa Itu Laminasi
Istilah laminasi memiliki korelasi kuat dengan dunia percetakan. Baik di tempat fotokopi ataupun digital printing, hampir semuanya menyediakan layanan laminasi. Ada laminasi glossy dan doff. Namun sebelum berbicara lebih rinci terkait perbedaan doff dan glossy, apa laminasi sebenarnya?
Secara singkat, laminasi dapat diartikan sebagai proses pelapisan kertas dengan menggunakan bahan plastik tipis. Entah itu laminasi doff atau glossy, keduanya sama-sama menggunakan bahan plastik sebagai bahan pelindungnya.
Pemilihan plastik sebagai bahan pelapis laminasi doff atau glossy tidak lepas dari sifatnya yang tahan terhadap air. Selain itu, bahan plastik juga lebih mudah dibersihkan. Jadi jika sampai terkena air, hal tersebut tidak sampai merusak dokumen yang mendapat lapisan laminasi.
Baik laminasi doff atau glossy, keduanya memang sama-sama menggunakan bahan plastik. Hanya saja, ada perbedaan yang cukup fundamental antara keduanya, terlebih saat dilihat secara kasat mata. Menimbang hal tersebut, penting juga bagi para pelaku bisnis percetakan untuk memahami perbedaan doff dan glossy.
Mengenal Laminasi Glossy
Jenis laminasi glossy ini sering dijumpai pada kartu nama, poster, undangan, pamflet hingga laminasi dokumen penting. Laminasi glossy sendiri dapat dikenali dari permukaannya yang licin dan pantulan cahaya yang dihasilkan. Karenanya, jenis laminasi ini terlihat berkilau saat dilihat dari jarak tertentu.
Sisi menarik dari laminasi glossy adalah kesan mewah yang dihasilkan. Kertas atau kartu nama yang mendapat lapisan glossy akan terlihat lebih bagus. Inilah perbedaan doff dan glossy yang paling terlihat. Di sisi lain, karena alasan ini jugalah laminasi glossy cukup populer.
Meski cukup digandrungi, laminasi glossy memiliki satu kelemahan yang mungkin terasa cukup mengganggu bagi sebagian orang. Permukaannya yang licin dan berkilau justru membuat sidik jari atau kotoran lebih mudah menempel. Perbedaan doff dan glossy yang satu ini jelas perlu dipertimbangkan sebelum memilih laminasi glossy.
Saat ditumpuk atau diletakkan di atas permukaan yang licin, laminasi glossy juga cenderung lebih mudah tergelincir. Selain itu, masih ada satu lagi perbedaan doff dan glossy yang cukup kental. Karena laminasi glossy cenderung mudah tertekuk dan rusak, penanganannya juga harus hati-hati.
Mengenal Laminasi Doff
Sebelum berbicara lebih jauh tentang perbedaan doff dan glossy, akan lebih baik jika memulainya setahap demi setahap. Setidaknya, pembahasan bisa dimulai dari pengenalan laminasi doff.
Cara paling mudah untuk mengenal perbedaan doff dan glossy adalah dari tampilannya. Pada laminasi doff, lapisan plastik terlihat tidak memantulkan cahaya. Hal tersebut sangat berbeda dengan laminasi glossy yang terlihat berkilau.
Permukaan laminasi doff juga terasa lebih kasar. Tekstur permukaan laminasi doff jauh dari kata licin. Namun hal tersebut memberi laminasi ini kelebihan tersendiri. Karena teksturnya yang sedikit kasar, laminasi doff justru tidak mudah tergelincir.
Aplikasi laminasi doff pada dasarnya sama dengan laminasi glossy. Perbedaannya hanya pada jenis bahan pelapis yang digunakan. Karenanya, jenis laminasi ini bisa dijumpai pada kartu nama, undangan pernikahan ataupun booklet. Laminasi doff juga bisa diaplikasikan pada dokumen-dokumen penting, seperti akta kelahiran atau ijazah.
Satu perbedaan doff dan glossy yang cukup terlihat adalah kesan yang diciptakan. Jika laminasi glossy terlihat mewah dan elegan, finishing matte pada laminasi berjenis doff cenderung terlihat lebih sederhana.
Cara Laminating Sendiri
Idealnya, laminasi dilakukan dengan mesin khusus. Mesin laminasi inilah yang akan mengerjakan bagian sulit dan mempersingkat waktu pengerjaan. Namun karena beberapa hal, mungkin Anda perlu melakukannya secara manual. Di sinilah pentingnya memahami cara laminating sendiri.
Sebenarnya cara laminating sendiri bisa dilakukan oleh siapa saja. Alat dan bahan yang dibutuhkan juga tidak sulit untuk didapatkan. Anda hanya membutuhkan kertas PVC dan setrika. Namun jika Anda masih bingung memilih jenis laminasi apa yang paling sesuai, Anda bisa memahami perbedaan doff dan glossy terlebih dahulu.
1. Siapkan alat dan bahan
Perlu diingat, cara laminating sendiri memang bisa dilakukan tanpa mesin laminasi khusus. Anda bisa menggunakan setrika. Meski demikian, tidak semua bahan plastik bisa digunakan untuk laminasi. Anda butuh yang namanya kertas PVC.
Kertas PVC atau kertas ID card ini biasa dijual dalam ukuran A4. Saat membeli kertas PVC, Anda juga akan mendapatkan kertas laminating transparan dalam paket penjualannya. Siapkan bahan-bahan tersebut. Sebelum beranjak ke cara laminating sendiri, jangan lupa juga untuk mempersiapkan setrika.
2. Masukkan kartu atau dokumen pada plastik laminating
Sebelum beranjak ke cara laminating sendiri berikutnya, panaskan setrika. Sambil menunggu setrika dipanaskan, Anda bisa memasukkan dokumen atau kartu yang ingin dilaminating ke plastik laminating yang sudah disiapkan sebelumnya. Pastikan peletakannya rapi.
Cara laminating sendiri memang membutuhkan ketelitian lebih. Karena semuanya dilakukan secara manual, pastikan tata letak dokumen yang akan dilaminating tepat berada di tengah plastik laminasi. Agar lebih mudah, Anda bisa melakukannya di permukaan yang datar.
3. Setrika permukaan plastik laminating
Pada tahapan kunci cara laminating sendiri, ada satu catatan yang perlu diingat. Jangan terburu-buru dan langsung menyetrika permukaan plastik laminating. Sebelum itu, tutup bagian atas plastik laminating dengan kain terlebih dahulu.
Kain ini berfungsi untuk membantu membatasi panas setrika agar tidak sampai membakar plastik. Karena itu, gunakan kain yang tidak terlalu tipis namun juga tidak terlalu tebal.
Saat mencoba cara laminating sendiri, plastik laminating mungkin tidak akan langsung menempel sempurna. Biasanya ada beberapa bagian yang masih belum menempel. Jika ini yang terjadi, setrika kembali permukaan plastik laminating. Ulangi langkah ini sampai plastik merekat sempurna.
Perbedaan doff dan glossy membuka pemahaman akan dua opsi, lengkap dengan kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Setelah memahami apa itu laminating glossy dan doff, Anda pun bisa beranjak ke cara laminating sendiri. Namun ada batasan yang bisa dilakukan oleh tips cara laminating sendiri. Selain itu, Anda juga perlu tahu di mana bisa mendapatkan plastik laminating yang memenuhi ekspektasi.
Jika Anda membutuhkan plastik laminasi, kini Anda bisa menemukannya dengan mudah di maxipro.co.id. Maxipro menyediakan berbagai keperluan percetakan, termasuk laminasi. Plastik laminasi yang tersedia juga sangat bervariasi. Mulai dari laminasi doff hingga glossy, semua tersedia dengan ketebalan yang beragam.