Dalam industri percetakan, printing hanyalah sebagian dari rentetan proses panjang yang harus dilalui demi menghasilkan produk jadi. Setelah printing selesai dilakukan, masih ada proses finishing yang harus dilalui. Peran mesin finishing pun menjadi sangat vital di sini. Karena dengan mesin finishing inilah, proses finishing menjadi lebih mudah dan cepat.
Apa Itu Mesin Finishing ?
Finishing dalam industri percetakan pada dasarnya memiliki banyak bentuk. Misalnya saja seperti pemotongan, laminasi hingga jilid. Semua itu masuk ke dalam kategori finishing. Karena alasan ini yang sama, mesin finishing pun memiliki banyak rupa. Namun apa itu mesin finishing.
Secara singkat, mesin finishing dapat diartikan sebagai mesin yang digunakan pasca proses printing guna mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Misalnya saja dalam pembuatan kartu nama. Setelah melalui proses pencetakan, hasil cetak masih perlu dipotong dengan mesin pond. Jika ingin kartu nama yang dihasilkan terlihat lebih menarik, hasil cetak juga perlu diproses dengan mesin laminating.
Proses finishing sendiri dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni in-line dan off-line. Pada finishing berjenis in-line, mesin finishing dipasang di ujung mesin cetak. Proses finishing pun jadi lebih cepat. Hanya saja, butuh tempat yang luas dan biaya besar untuk membuat mesin finishing in-line.
Di sisi lain, finishing off-line menempatkan mesin finishing di tempat yang terpisah dengan mesin cetak. Biaya yang dibutuhkan tidak begitu besar. Pelaku usaha juga tidak perlu menyiapkan tempat yang besar. Namun karena mesin finishing berada di tempat terpisah, proses finishing berjalan lebih lambat.
Jenis-Jenis Mesin Finishing
Saat berbicara tentang mesin finishing, ada banyak jenis mesin yang perlu diketahui. Selain mesin pond yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada mesin-mesin lain yang juga tidak kalah penting. Sebut saja seperti mesin hardcover yang peranannya begitu penting dalam jilid hardcover. Di samping itu, masih ada mesin slitting dan mesin jilid.
1. Mesin Pond
Dalam proses pembuatan kartu nama, label ataupun stiker, dibutuhkan alat potong yang tidak hanya tajam namun juga mampu memotong dengan cepat. Di sinilah peran mesin pond.
Dengan mesin pond, Anda bisa memotong lembaran-lembaran kertas tanpa harus membuang banyak waktu. Mesin pond sendiri ada beberapa jenis. Perbedaan antar setiap jenis dapat dilihat dari jenis mata pisau yang digunakan. Namun dewasa ini, mesin pond telah bertransformasi menjadi jauh lebih canggih.
Selain mesin pond dengan mata pisau berpola, ada juga jenis lain yang menggunakan mata pisau layaknya cartridge pada printer. Jenis mesin pond yang satu ini tidak lagi membutuhkan pisau pola pond. Cukup masukkan desain pola potongan, selanjutnya mesin pond akan memotong bahan dengan pola yang diinginkan.
2. Mesin Laminating
Laminasi tergolong sebagai jenis finishing yang paling sering digunakan. Proses ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan mesin laminating. Biasanya, laminasi dengan mesin laminating dilakukan untuk memberi perlindungan tambahan pada kartu nama, label ataupun dokumen-dokumen penting.
Proses laminasi sendiri sebenarnya bisa dilakukan secara manual. Hanya saja, mesin laminating membuat proses tersebut berjalan lebih mudah. Berbekal mesin laminating dan plastik laminasi, finishing bisa dilakukan cukup dengan memasukkan bahan ke dalam mesin.
Mesin laminating sendiri hadir dalam banyak tipe. Mulai dari mesin laminating yang paling sederhana hingga yang paling canggih, setiap tipe hadir untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Karena itu, memilih mesin laminating sebaiknya disesuaikan dengan jenis bisnis yang dijalankan.
3. Mesin Hardcover
Dilihat dari sampulnya, jilid buku bisa dibagi menjadi 2 jenis, yakni jilid softcover dan hardcover. Namun jika berbicara dalam koridor estetika dan daya tahan, jilid dengan mesin hardcover jelas jauh lebih unggul dibandingkan dengan jilid softcover.
Sesuai dengan namanya, mesin hardcover dirancang untuk membuat sampul hardcover buku. Proses pembuatan sampul yang tadinya sulit dan panjang kini dapat dilakukan dengan jauh lebih mudah berkat kehadiran mesin hardcover. Dengan mesin hardcover, setiap tekukan sampul yang dihasilkan juga lebih presisi. Secara estetika, cover yang dibuat dengan mesin hardcover juga terlihat lebih baik.
Pemanfaatan mesin yang satu juga kerap dipadukan dengan mesin laminating. Sebelum masuk ke mesin hardcover, kertas pelapis terkadang dilapisi plastik laminasi terlebih dahulu. Dengan cara ini, mesin hardcover tidak hanya mampu menghasilkan cover yang lebih menarik. Output dari mesin hardcover juga lebih tahan air dan kotoran.
Mesin hardcover hadir dalam beberapa tipe. Ada mesin hardcover lipat satu sisi, 2 sisi hingga 4 sisi. Setiap tipe mesin hardcover juga hadir dengan kapasitas produksi yang berbeda.
4. Mesin Slitting
Mesin yang satu ini memang memiliki kemampuan memotong layaknya mesin pond. Namun berbeda dengan mesin potong biasa, mesin slitting telah dibekali dengan beberapa fitur yang membuatnya unik secara fungsional.
Mesin slitting adalah mesin yang dibuat untuk memotong dengan teknik slitter. Teknis slitter sendiri merupakan teknik memotong kertas tanpa harus membuatnya benar-benar terputus. Meski demikian, mesin slitting juga dapat digunakan untuk memotong kertas hingga putus.
Biasanya, mesin slitting digunakan untuk memotong stiker, kertas art paper ataupun art carton. Peran mesin slitting juga dapat dilihat dalam pembuatan tiket atau nota. Dengan mesin slitting inilah, potongan lurus berupa garis putus-putus dibuat.
Beberapa produk yang bisa dibuat dengan mesin slitting diantaranya adalah label produk, kerajinan tangan hingga dekorasi scrapbook. Jadi dengan mesin slitting, Anda bisa mengembangkan bisnis percetakan Anda ke level yang lebih tinggi.
5. Mesin Binding
Dalam pembuatan buku, mesin binding memiliki peran yang sangat penting. Setelah selesai dicetak, mesin binding inilah yang akan menyatukan setiap lembar halaman kertas hingga menjadi sebuah buku.
Mesin binding tidak hanya hadir dalam satu jenis. Namun secara umum, mesin binding dapat dibagi menjadi 4 jenis, yakni glue binding, spiral binding, jahit kawat dan jahit benang. Perbedaan antara setiap mesin binding bisa dilihat pada teknik menjilid yang digunakan.
Mesin binding lem atau mesin glue binding menjilid dengan menggunakan lem panas. Pada mesin binding spiral, proses menjilid dilakukan dengan menggunakan kawat spiral.
Mesin binding jahit kawat mengikat setiap lembaran kertas dengan menggunakan kawat/staples dan biasa digunakan untuk menjilid buku dengan ketebalan tidak lebih dari 80 halaman. Sedangkan pada mesin binding jahit benang, mesin ini menggunakan jahitan benang untuk menyatukan setiap lembaran kertas.
Setiap jenis mesin finishing hadir untuk mengisi peran yang berbeda. Baik itu mesin laminating atau mesin yang lain, kehadirannya tidak hanya membuat pekerjaan menjadi jauh lebih mudah. Dengan mesin slitting, Anda bisa menyediakan layanan pencetakan tiket atau nota. Sedangkan dengan ragam varian mesin binding, Anda bisa memberi opsi penjilidan yang lebih bervariasi.
Semua mesin finishing yang disebutkan di atas kini bisa Anda dapatkan di Maxipro. Tidak hanya mesin, bahan baku percetakan juga bisa ditemukan di sini.