Kalian sudah membaca artikel Tips Merawat Mesin Laminating yang Lengket dan Macet? Kali ini kami akan membahas detail tentang cara mengatasi mesin laminasi yang terlalu panas atau bahkan berasap.
Karena masih banyaknya pengusaha fotocopy atau percetakan yang bingung menghadapi mesin laminating yang terlalu panas bahkan hingga mengeluarkan asap. Apalagi mesin laminating panas (Thermal) yang berasap disebabkan oleh beberapa faktor.
Jadi dengan memahami dan mengimplementasikan tips-tips yang akan kita bahas, semoga para pengusaha dapat mengoptimalkan kinerja mesin laminasi dan mengurangi risiko masalah yang mengganggu produksi.
Penyebab Masalah Mesin Laminasi Panas atau Berasap
Beberapa penyebab umum mesin laminasi menjadi terlalu panas atau mengeluarkan asap meliputi:
- Kotoran Bekas Laminating: Kotoran bekas sisa plastik atau laminating yang menempel di roll pemanas dapat menjadi penyebab utama mesin laminasi menjadi terlalu panas atau mengeluarkan asap. Ketika mesin dihidupkan, kotoran ini bisa membakar dan menghasilkan asap.
- Overheat atau Overload: Jika mesin laminasi terlalu dipakai tanpa istirahat yang cukup atau melebihi kapasitasnya, hal ini dapat menyebabkan mesin overheat. Overheat dapat mengakibatkan mesin mengeluarkan asap dan bahkan mengalami kerusakan serius.
- Kerusakan pada Komponen Mesin: Kerusakan pada komponen internal mesin seperti relay, kabel pemanas yang terkelupas, atau bagian lainnya dapat menyebabkan mesin tidak berfungsi dengan baik, termasuk mengeluarkan asap.
- Suhu Lingkungan yang Tinggi: Lingkungan kerja yang panas atau kurang ventilasi dapat menyebabkan mesin laminasi bekerja pada suhu yang lebih tinggi dari biasanya, yang dapat menyebabkan asap.
- Kondisi Roll Pemanas: Roll pemanas yang sudah terlalu tua atau aus juga dapat menjadi penyebab mesin laminasi terlalu panas atau berasap karena tidak berfungsi dengan optimal.
Memahami penyebab-penyebab ini penting untuk dapat mengatasi masalah mesin laminasi yang terlalu panas atau mengeluarkan asap dengan tepat.
Langkah Penggunaan Mesin Laminating yang Benar
Sebelum melakukan proses laminasi dengan mesin. Berikut ini langkah-langkah menggunakan mesin secara benar:
- Pemanasan Mesin, Pemanasan mesin berlangsung sekitar kurang lebih 5 menit. Setting temperatur pada suhu agak tinggi diangka 160 derajat. Tunggu sampai lampu indikator menyala warna hijau.Â
- Setelah Indikator hijau menyala, turunkan pengaturan suhu diangka 140 derajat. Pada langkah ini lampu indikator akan mati dengan sendirinya karena suhu mesin sebenarnya masih di atas 140 derajat dan mesin secara otomatis menjadi stop. Lampu akan menyala kembali setelah suhu pas diangka 140 (angka sekedar gambaran)Â
- Periksa tingkat panas, jalanya roll dengan uji coba kertas kosong yang masih lurus / jangan yang lecek. Pastikan kertas pengetesan dapat berjalan dengan baik dan keluar sempurna tanpa hambatan. setelah yakin mulus, masuk pada tahap kerja
- Masukan dokumen di tengah tengah plastik laminating, pastikan bagian depan adalah sisi yang tertutup dan bagian belakang adalah bagian yang terbuka. Biarkan roller menarik sesuai dengan kecepatan mesin, tidak boleh ditarik paksa.Â
- Lihat hasilnya, bila plastik sudah tampak bening merata artinya laminating berhasil, namun bila masih ada yang bintik, tidak menempel artinya mesin kurang panas. Sebaliknya bila plastik menjadi melar (memuai) seperti tertarik maka suhu masih terlalu panas.
- Masukan dokumen selanjutnya sampai dokumen pertama benar benar sudah keluar.Â
- Matikan secara penuh atau Standby. Bila tidak akan digunakan lagi maka mematikan mesin secara penuh dapat dimulai dengan memutar suhu ke-arah rendah (0) tekan tombol OFF biarkan beberapa saat baru kemudian cabut sumber daya listrik. Bila akan digunakan lagi pada hari yang sama seperti pada fotocopy center dapat di biarkan dalam mode standby. Roll boleh berputar terus dalam suhu terendah.
Cara Mengatasi Mesin Laminating Terlalu Panas
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi mesin laminating yang terlalu panas:
- Matikan Mesin dan Biarkan Mendingin: Jika mesin terlalu panas, matikan mesin secara keseluruhan dan biarkan mendingin selama beberapa saat sebelum dihidupkan kembali. Hindari menghidupkan mesin secara berlebihan saat suhu masih tinggi.
- Periksa Ventilasi: Pastikan ventilasi di sekitar mesin laminating tidak terhalang. Jika ventilasi terganggu, suhu mesin dapat meningkat secara signifikan.
- Periksa Kondisi Roll Pemanas: Cek kondisi roll pemanas mesin. Pastikan tidak ada kotoran atau sisa plastik yang menempel di roll pemanas, karena hal ini dapat mengganggu kinerja mesin dan menyebabkan overheat.
- Jaga Kapasitas Penggunaan: Hindari menggunakan mesin laminating secara terus-menerus tanpa istirahat. Pastikan untuk memberi mesin istirahat sesuai dengan panduan penggunaan yang direkomendasikan oleh produsen.
- Periksa Suhu Setting: Pastikan suhu yang diatur pada mesin sesuai dengan kebutuhan laminasi. Jika suhu terlalu tinggi, turunkan sedikit suhu pengaturan untuk menghindari overheat.
- Bersihkan Mesin Secara Berkala: Lakukan pembersihan rutin pada mesin laminating, terutama bagian-bagian yang rentan terhadap kotoran seperti roll pemanas. Gunakan bahan pembersih yang direkomendasikan oleh produsen.
- Periksa Komponen Internal: Jika mesin terus mengalami masalah panas, periksa komponen internal seperti relay dan kabel pemanas. Pastikan tidak ada kerusakan yang mengganggu kinerja mesin.
- Ikuti Panduan Produsen: Selalu ikuti panduan penggunaan dan perawatan yang diberikan oleh produsen mesin laminating. Hal ini dapat membantu menjaga kinerja mesin dan menghindari masalah yang lebih serius.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan para pengusaha dapat mengatasi masalah mesin laminating yang terlalu panas dan menjaga kinerja mesin agar tetap optimal.
Kesimpulan
Mesin laminasi yang berasap sebetulnya terjadi bukan disebabkan adanya masalah yang serius, hal ini karena kotoran bekas laminating yang menempel di roll pemanas sehingga ketika mesin dihidupkan mesin akan membakar kotoran sehingga berasap.
Namun kalian juga harus membedakan asap yang muncul hitam atau berbau seperti hangus bisa jadi mesin mengalami over head atau kerusakan pada mesin. Biasanya laminating yang berasap karena bekas kotoran berwarna putih, atau bisa juga muncul percikan api jika kabel pada pemanas terkelupas dan harus diganti.
Baca juga: Tips Mudah Laminating dengan Menggunakan Setrika
Sedangkan untuk mesin laminasi yang tidak terlalu panas biasanya diakibatkan boat relay tidak bereaksi. Cara kerja element panas disuplai oleh kontak relay, jika relay bermasalah tentu akan menjadi permasalahan pada element panas yang tidak mendapat suplay tegangan dengan baik sehingga menjadi penyebab utama mesin laminating tidak panas. Ciri-cirinya bisa diketahui dari jarum pengukur panas tidak bergerak, sehingga harus melakukan pembongkaran pada mesin laminating dan melakukan pengecekan pada bagian relay.
Dapat disimpulkan bahwa mesin laminasi yang mengeluarkan asap disebabkan oleh kotoran bekas sisa plastik yang menempel di roll pemanas, hal ini sangat mudah diatasi dengan cara membersihkan sisa-sisa plastik yang menempel menggunakan alkohol.
Dapatkan Rekomendasi Berbagai Mesin Laminating & Laminasi di Maxipro.co.id