Bagi kalian yang ingin mengetahui produksi dalam dunia percetakan secara mendalam, kalian tidak bisa jauh-jauh dari yang namanya tinta. Tinta seperti jantung dalam dunia percetakan. Tinta menjadi hal yang utama bagi semua perusahaan percetakan agar perusahaan mereka dapat bertahan.
Salah satu jenis dan komposisi tinta yang perlu diketahui adalah tinta cetak offset. Tinta offset menjadi tinta yang paling banyak digunakan karena percetakan offset tersebar sangat luas di seluruh indonesia.
Relasi tinta offset dengan bahan-bahan kimia tertentu sangatlah erat. Dikarenakan komposisi tinta cetak offset memang pada dasarnya adalah campuran dari bahan-bahan kimia tertentu.
Baca juga: Digital Printing : 6 Media Jitu Untuk Promosi
Jenis dan Komposisi Bahan Tinta Cetak Offset
Ada beberapa bahan kimia yang digunakan dalam komposisi tinta percetakan offset, dan bahan-bahan tersebut meliputi:
1. Pigmen / Zat Warna
Bahan tinta offset harus memiliki sifat tahan air, dan pigmen adalah salah satunya. Menurut wikipedia, Pigmen atau zat warna adalah zat yang mengubah warna cahaya tampak sebagai akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu. Pigmen tidak menghasilkan warna tertentu sehingga berbeda dari zat-zat pendar (luminescence).
Ada 3 jenis pigmen yang biasa dijadikan sebagai bahan tinta offset, sebagai berikut;
a. Pigmen Organik
Pigmen organik adalah pigmen yang terbuat dari bahan-bahan seperti tanaman, batu bara, dan minyak bumi. Bahan-bahan tersebut diolah menjadi suatu material pigmen yang nantinya akan menjadi bahan tinta offset. Efek yang dapat dihasilkan dari pigmen organik terhadap tinta offset adalah tinta akan menjadi lebih gampang mengalir dan lebih stabil. Selain itu, pigmen ini ada dalam bentuk bubuk.
b. Pigmen Anorganik
Pigmen selanjutnya adalah pigmen anorganik. Pigmen anorganik sepertinya merupakan bahan terkuat yang terdapat dalam komposisi tinta percetakan offset. Banyak kelebihan yang dapat dilakukan dengan menggunakan pigmen anorganik sebagai bahan pembuat tinta, seperti mampu bertahan dari bahan kimia serta cahaya matahari yang panas.
c. Pigmen Carbon Black
Pigmen yang satu lagi adalah pigmen carbon black. Untuk mendapatkan pigmen carbon black, diperlukan aktivitas pembakaran gas alam maupun minyak. Kelebihan yang juga adalah tujuan dari dibuatnya pigmen carbon black adalah sebagai antisipasi kekurangan warna.
2. Bahan Pengikat – Vernis
Vernis sebagai bahan kimia yang kedua adalah bahan pengikat dalam pembuatan tinta offset. Berfungsi sebagai pengikat antara partikel-partikel pigmen, vernis akan sangat berguna pula untuk menjadi pengikat bahan pewarna agar gampang untuk dicetak di permukaan bahan cetak. Ada 2 jenis vernis, yaitu oil based ink dan liquid ink.
a. Oil Based Ink
Oil based ink memiliki tekstur yang kental dan komposisi dari pernis yang satu ini adalah minyak dan resin. Resin adalah getah yang digunakan dalam vernis sebagai pengikat partikel-partikel yang dihasilkan dari pigmen sebagai bahan tinta offset.
b. Liquid Ink
Liquid ink memiliki tekstur cair seperti air. Meskipun bukan bahan yang digunakan dalam pembuatan tinta offset, penting pula mengerti apa itu liquid ink yang menjadi bahan tinta cetak rotogravure.
3. Bahan Penolong (Additive)
Yang terakhir adalah bahan yang sangat dibutuhkan untuk membuat tinta percetakan. Bahan ini adalah bahan additive atau yang biasa disebut juga sebagai bahan penolong. Tinta cetak offset dalam pembuatannya harus ditambahkan bahan-bahan kimia lainnya agar kualitas dan daya tahan tinta menjadi sangat-sangat baik.
Bahan-bahan penolong yang digunakan dalam membuat tinta percetakan offset adalah bahan-bahan seperti plasticizer, bahan pengering, bahan pelarut atau reducer, dan anti set-off.
a. Plasticizer
Agar tinta menjadi lebih elastis, diperlukan plasticizer.
b. Bahan Pengering
Bahan pengering, seperti namanya, dimasukkan sebagai bahan pembuat tinta agar tinta menjadi lebih cepat kering.
c. Bahan Pelarut (Reducer)
Yang menjadi penjaga tinta agar tetap stabil saat digunakan di mesin cetak adalah bahan pelarut atau reducer.
d. Anti Set-Off
Terakhir, bahan penolong tinta offset yaitu anti set-off menjadi sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya set-off.
Baca juga : Jenis Tinta Digital Printing Beserta Fungsinya
Menyesuaikan Antara Tinta dan Produk
Setelah kalian mengetahui komposisi tinta percetakan offset, ada baiknya kalian juga tahu tentang bagaimana membuat pas antara barang yang kalian ingin cetak dengan tinta-tinta offset-nya.
Kalian harus tahu bagaimana bahan buku majalah, booklet atau brosur yang akan kalian cetak di percetakan offset. Kertas bukunya juga harus diperhatikan dengan sangat jeli sesuai pesanan.
Kertas buku tersebut harus jelas dari halaman muka sampai halaman penutupnya. Jika bukunya dikemas dalam hard cover, kalian juga harus melihat dengan teliti apakah cetakan di atas bagian hard cover kualitasnya sangat baik dan gambarnya tidak pecah-pecah. Kalian juga harus memperhatikan hal tersebut pada majalah dan brosur.
Demikianlah informasi yang dapat kami berikan mengenai komposisi tinta percetakan offset. Untuk informasi percetakan lainnya kalian bisa kunjungi Maxipro.co.id.
Review!! Mesin Potong Kertas Elektrik untuk Usaha Percetakan Offset
Mesin Potong Kertas Telson MP680H ST sangat cocok untuk usaha percetakan offset. Lebar area potong 680 mm dapat mengakomodir pemotong kertas hingga ukuran A1. Berbagai fitur seperti sensor pengaman, mode manual / automatic, sinar infrared, dan layar sentuh tentu akan semakin mempercepat dan memudahkan kegiatan percetakan Anda.
Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!