Digitalisasi sudah merambah ke semua sektor kehidupan di masyarakat. Berbagai kegiatan pun sudah beralih dari offline atau manual menjadi online. Selain dinilai efisien, sebagai bentuk dari mengikuti perkembangan zaman, tentunya masyarakat merasakan tuntutan untuk selalu mengikuti era digital agar tak ketinggalan dari yang lain.
Dunia usaha percetakan pun tak ketinggalan dari adanya digitalisasi ini. Namun, tak semua kegiatan yang ada di usaha percetakan bisa dialihkan ke digitalisasi. Salah satu kegiatan percetakan manual yang yang masih sering dikerjakan tanpa ada campur tangan digitalisasi adalah hot print.Â
Dies dalam proses hot print
Hot print adalah metode cetak yang menggunakan foil warna yang ditransferkan pada media yang diinginkan melalui suhu tinggi. Dengan hot print, hasil cetakan akan terlihat berbeda karena biasanya memberikan kesan tonjolan yang estetik, baik itu ke dalam atau ke luar.
Bentuk yang dihasilkan oleh hot print pun beragam tidak hanya berupa tipografi, melainkan seperti grafik, gambar, dan kombinasi dari elemen lain yang diinginkan. Dari kebutuhan yang beragam pula, menjadikan hot print memiliki banyak material dalam proses pembuatannya.
Salah satu material utama dalam hot print manual adalah dies. Dies atau yang juga dikenal plat adalah sebuah cetakan yang dibuat dari material tertentu yang nantinya akan digunakan dalam mesin press untuk menekan bahan foil pada media yang diinginkan.
Pembuatan dies dapat dilakukan dengan memotong plat lembaran dari material tertentu yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Dalam pemilihan material pembuat dies pun juga harus diperhatikan, karena harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau desain yang ada.
Material dies yang paling sering digunakan
Dikarenakan material dies harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi salah plat atau dies, perlu ketelitian karena jika salah maka bisa menyebabkan hasil jadi produk tidak maksimal. Maxivers bisa memperhatikan beberapa jenis dies yang paling sering digunakan di usaha percetakan, sebagai berikut:
Dies Magnesium
Magnesium adalah material terbaik yang bisa digunakan untuk hampir semua teknik percetakan, terutama pada teknik hot print, emboss, deboss, bahkan cetak relief. Bahan ini menawarkan media yang mampu mentransfer suhu panas dengan baik, menonjolkan detail desain yang ada serta harga material yang terjangkau membuat usaha bisa dengan mudah mendapatkan balik modal.
Karena penggunaan material magnesium selalu mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh tuntutan pasar, maka kualitasnya pun terus berkembang pula. Hal ini membuatnya dapat digunakan untuk pekerjaan pada desain yang rumit sekalipun.
Ukuran lebar dan ketebalan magnesium beragam tergantung dari kebutuhan dan teknik percetakan yang digunakan, seperti emboss dan deboss, hot print dan cold printi, bahkan cetak relief atau cetak pada media yang tebal dan keras.
Pada dies magnesium dengan ukuran 16g. dan 11pt, bisa untuk dipasang di kayu untuk cetak tinggi, yaitu cetak yang menggunakan klise (plat) untuk hasil yang menonjol baik ke dalam atau ke luar. Ada pula cetakan khusus yang bisa dibentuk sesuai keinginan untuk dies emboss, sehingga dapat menjamin desain akan sempurna tanpa perlu takut akan merusak cetakan.
Mempunyai ukuran yang cukup ringan, membuat dies magnesium mudah dibentuk menjadi bentuk apapun. Selain itu, magnesium sangat mudah untuk memanas dan membutuhkan waktu etsa yang sebentar. Meskipun begitu, dies magnesium tergolong tidak tahan lama dan mudah mengalami kerusakan setelah pemakaian beberapa ribu kali di mesin hot print.
Sehingga untuk produksi yang terus menerus dan dalam skala besar, maka dibutuhkan lebih dari satu dies magnesium.
Dies Karet Silikon
Pada material dies yang terbuat dari karet silikon, tentunya memiliki kelebihan berupa bahan yang lentur sehingga lebih mudah dibentuk. Sebagai dies yang terbuat dari bahan konduktif panas yang lunak, hasil jadi dies bisa dibentuk sesuai dengan keinginan seperti permukaan yang melengkung, bulat bahkan yang tak rata atau tak beraturan.
Bahan baku pembuatan dies silikon terbuat dari karet khusus yang tergantung pada desain dan kebutuhan pekerjaan nantinya. Dies ini juga dapat digunakan untuk mentransfer foil menjadi logo, teks dan grafik ke bahan lain, bahkan jika bahan itu berbentuk aneh yang tidak rata sekalipun.
Bahan jenis ini bisa bekerja dengan baik pada permukaan akrilik, plastik bahkan yang kaku atau pada objek yang datar dan berkontur. Dies silikon mempunyai kelebihan yakni dapat mencegah deformasi di sekitar area yang dicap tergantung pada hasil akhir dari produk.
Bahan foil yang paling cocok digunakan pada dies silikon adalah holographic foil, prismatic foil, serta silver dan gold metallic foil. Saat digunakan, proses mencetak dengan dies silikon seringkali bisa lebih cepat dari yang jenis material lainnya.
Dies Polimer
Material polimer ini terbuat dari baja yang diproses secara khusus agar bisa mentransfer foil ke media yang diinginkan. Penggunaan dies polimer sebenarnya sangat terbatas, tapi untuk pengerjaan pada media dengan permukaan datar, akan memberikan keuntungan dibanding dies silikon.
Dies polimer pada dasarnya merupakan plat yang khusus untuk fotopolimer atau photopolymer. Pengertian dari photopolymer adalah bahan yang terbuat dari plastik yang telah dibekukan dalam bentuk lembaran sehingga mengeras dan dapat berubah saat terkena sinar UV. Teknik yang disebut juga dengan flexography ini digunakan untuk mencetak warna pada mesin cetak.
Keuntungannya yaitu tidak akan merusak hasil akhir produk cetak, yang mungkin saja bisa terjadi seperti pada beberapa material logam lain. Sebaliknya, dies polimer dinilai kurang ekonomis karena hanya dapat digunakan sekali saja, tidak seperti dies dari material lainnya.
Dies Tembaga atau Copper
Penggunaan dies tembaga sebenarnya sudah mulai ditinggalkan setelah adanya perkembangan pada pembuatan dies dari bahan magnesium dan logam lainnya. Namun, ada beberapa pekerjaan yang butuh untuk dilakukan dalam jangka waktu yang lama atau membutuhkan copper sebagai bahan tambahannya.
Meskipun harga material copper lebih mahal dibanding magnesium, hasil akhir yang ditawarkan juga jelas mempunyai kualitas yang sangat bagus. Material ini butuh waktu yang lama untuk mengalami etsa dan lebih berat dibanding magnesium.
Dies tembaga juga lebih awet dan tahan lama, sehingga media yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi yang bisa bertahan untuk waktu yang lama. Jenis dies ini sangat cocok digunakan pada obyek atau media yang memiliki berbagai tingkat ketebalan, bahkan bisa digunakan dengan intaglio.
Jadi, jenis dies mana nih yang paling cocok untuk kebutuhan kalian?
Nah, dari artikel di atas, Maxivers bisa mulai menentukan nih jika ingin memulai usaha hot print atau bahkan jika butuh untuk pemakaian pribadi, jenis dies apa yang dibutuhkan. Daripada nantinya salah memilih jenis dies dan berakibat kurang maksimalnya hasil cetak, lebih baik memahami kebutuhan yang ada ya!
Di Maxipro sendiri, mesin yang dapat membantu proses hot print adalah Mesin Hot Print Taiwan HX358 loh. Dengan mesin ini, kalian bisa mendapatkan hasil maksimal yang bisa ditawarkan dari desain jenis dies kalian.
Memiliki bentuk yang kokoh, membuat Mesin Hot Print Taiwan HX358 memiliki ketahanan yang tinggi. Begitu pula dengan hasil jadi yang dijamin rata karena tekanan di setiap sudutnya bisa diatur, membuat Mesin Hot Print Taiwan HX358 bisa jadi pilihan sempurna untuk kebutuhan kalian.
Informasi lebih jelasnya mengenai Mesin Hot Print Taiwan HX358, bisa kalian baca juga di halaman ini loh!
Semoga artikel dari Maxipro kali ini bisa bermanfaat bagi kalian ya, Maxivers. Jika membutuhkan bantuan lebih lanjut mengenai kebutuhan bahan dan mesin percetakan untuk usaha percetakan, bisa menghubungi call center kami di bawah ini.
Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!