Jenis-jenis kemasan setiap produk tentulah berbeda-beda. Selain menarik perhatian, adanya kemasan sebagai pelindung dan pengaman produk dari pengaruh lingkungan luar. Apalagi saat membeli sebuah produk, yang dilihat pertama kali selain produk itu sendiri adalah kemasan atau packaging.
Sehingga keberadaan kemasan dapat memberi informasi mengenai produk apa yang ada didalamnya. Bahkan jika kemasan dibuat seunik mungkin, hanya dengan melihatnya maka kalian bisa menebak apa isinya.
Oleh karenanya, keberagaman jenis-jenis kemasan yang ada di pasaran tercipta untuk menyesuaikan dengan kebutuhan produsen serta permintaan pasar.
Pengertian Kemasan Atau Packaging
Juga dikenal dengan nama packaging, kemasan memiliki pengertian pembungkus produk dengan desain berupa gambar dan tulisan tertentu dengan tujuan utama melindungi produk secara keseluruhan dan menarik perhatian konsumen untuk membeli. Dengan tampilan yang berbeda dari lainnya, maka akan menjadi memori tersendiri bagi konsumen nantinya.
Jika kemasan yang diterima memuaskan, maka tak jarang akan timbul keinginan untuk repurchase karena perasaan puas atas kemasan yang menarik dan melindungi produk dengan semestinya. Selain itu, kemasan unik mampu menjadi ciri khas bagi produk hingga dapat dikenal dan diingat konsumen bahkan masyarakat luas.
Syarat Suatu Bahan Material Bisa Digunakan Sebagai Kemasan
Menjadi first impression saat melihat suatu produk, pemilihan bahan material untuk membuat packaging tidak bisa sembarangan. Oleh karenanya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan material agar bisa menjadi kemasan suatu produk, antara lain:
- Memiliki kemampuan membungkus yang baik sehingga memudahkan proses penyimpanan, pengangkutan dan pengiriman;
- Dapat melindungi produk dari berbagai resiko dari lingkungan luar, seperti air, cahaya matahari, bau asing hingga benturan;
- Mampu menarik perhatian calon konsumen. Hal ini didukung dengan tampilan packaging yang memiliki desain serta warna yang mengundang perhatian;
- Ukuran dan bentuknya sesuai dengan standar dan norma pada umumnya, dan;
- Berprinsip ekonomi yakni dapat memenuhi keinginan pasar, kebutuhan masyarakat dan target penjualan.
Jenis-jenis Kemasan
Kemasan yang ada di masyarakat dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung sifat dan kegunaannya. Misalnya, jenis-jenis kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian, sistem pengemasannya, sifat material bahan kemasan, sifat perlindungan pada lingkungan dan tingkat kesiapan penggunaan produknya.
A. Jenis Kemasan Berdasarkan Frekuensi Pemakaian
Faktanya, penggunaan kemasan pada produk bermacam-macam, yakni ada yang hanya digunakan sekali, berulang kali atau bahkan dimanfaatkan untuk kegunaan lainnya.
1. Disposable (Kemasan Sekali Pakai)
Merupakan sebutan untuk kemasan yang langsung dibuang setelah sekali pemakaian.. Contohnya ialah bungkus plastik, karton dus dan makanan kaleng.
2. Multi Trip (Kemasan yang Dapat Dipakai Berulang Kali)
Ada beberapa jenis kemasan yang tidak bisa dibuang setelah penggunaan, karena biasanya akan dikembalikan ke agen penjual atau pabrik untuk digunakan kembali. Sebagai contoh adalah botol kaca minuman teh atau soda.
3. Semi Disposable (Kemasan yang Tidak Dibuang)
Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan bumbu, kopi, gula, dan sebagainya.
B. Jenis Kemasan Berdasarkan Sistem Pengemasan
Letak atau posisi produk juga dapat mempengaruhi jenis kemasan yang akan digunakan. Hal ini menjadi pertimbangan karena kemasan nantinya bisa menjadi berlapis-lapis tergantung produk yang dikemas di dalamnya.
1. Kemasan Primer
Adalah kemasan untuk mewadahi langsung produk yang di dalamnya, yaitu seperti botol minuman dan kaleng susu kental manis.
2. Kemasan Sekunder
Dikenal pula dengan kemasan lapisan kedua, kemasan sekunder bertugas melindungi kemasan primer. Sebagai contoh adalah kotak kayu pada buah dan sayur yang sudah dibungkus plastik serta kotak karton untuk wadah kaleng susu.
3. Kemasan Tersier dan Kuartener
Selain kemasan sekunder yang melindungi kemasan utama, ada pula istilah kemasan tersier dan kuartener yang melindungi kemasan-kemasan sebelumnya. Pada umumnya, kemasan ini berupa boks atau packaging lain yang berguna untuk melindungi barang selama proses angkut dan pengiriman.
C. Jenis Kemasan Berdasarkan Sifat Material Bahan Kemasan
Material bahan packaging yang digunakan juga menjadi salah satu faktor penting untuk pengemasan.
1. Kemasan Fleksibel
Merupakan kemasan yang bahannya mudah dibentuk dan tergolong lentur misalnya foil, plastik dan kertas.
2. Kemasan Kaku
Sesuai dengan namanya, bahan ini memiliki sifat yang kaku dan keras sehingga tidak bisa dibengkokkan seperti gelas, logam dan kayu.Â
3. Kemasan Semi Kaku Atau Semi Fleksibel
Berada dipertengahan, sifat yang dimiliki material bahan ini ada diantara kemasan fleksibel dan kemasan kaku yakni contohnya botol plastik yang punya tekstur kaku namun bisa dibentuk.
D. Jenis Kemasan Berdasarkan Sifat Perlindungan Pada Lingkungan
Fungsi utama packaging sebagai pelindung produk juga harus dapat memperhitungkan sifat perlindungan yang diberikannya pada keadaan lingkungan luar.
1. Kemasan Hermetis
Adalah packaging yang tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya botol gelas dan kaleng.
2. Kemasan Tahan Cahaya
Faktanya, cahaya dapat mempengaruhi kondisi produk tertentu. Oleh karenanya dibutuhkan kemasan yang mampu melindungi produk dari cahaya dan tak bersifat transparan. Jenis kemasan ini sangat cocok untuk produk makanan yang mengandung vitamin tinggi dan lemak, serta yang berfermantasi. Contohnya adalah foil, kemasan logam dan kertas.
3. Kemasan Tahan Suhu Tinggi
Untuk jenis ini kemasan ini biasanya digunakan pada produk yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi.Â
E. Jenis Kemasan Berdasarkan Tingkat Kesiapan Penggunaan Produknya
Produk yang dikemas harus memiliki pengemasan yang berbeda antara produk yang bisa langsung dipakai dan produk yang memerlukan tahap perakitan terlebih dulu.
1. Wadah Siap Pakai
Yaitu kemasan yang dapat langsung diisi oleh produknya karena telah sempurna proses produksinya dari pabrik produsennya. Sebagai contoh adalah wadah kaleng, botol, dan lain-lain.
2. Wadah Siap Dirakit (Wadah Lipatan)
Untuk jenis kemasan ini rupanya masih membutuhkan perakitan kembali sebelum bisa membungkus produk, misalnya kertas dan foil.
F. Jenis Kemasan Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas
Dalam pembuatan kemasan, kalian juga dapat memperhitungkan tingkat fleksibilitas yang dimiliki oleh setiap prosesnya. Mungkin untuk produksi sedikit, kalian dapat membuat packaging sendiri, namun untuk skala besar tentunya membutuhkan bantuan tenaga mesin.
1. Proses Pembuatan Kemasan Manual
Seperti namanya, proses pembuatan ini hanya mengandalkan tenaga manusia tanpa ada bantuan mesin atau alat lainnya. Misalnya saat membungkus baju dalam plastik, memasukkan permen ke dalam foil, dan sebagainya.
2. Proses Pembuatan Kemasan Semi Mekanik
Memiliki nama semi mekanik, merupakan perpaduan antara pembuatan packaging secara manual dan menggunakan alat atau mesin tertentu. Sebagai contoh adalah menggunakan heat sealer untuk merekatkan plastik minuman.
3. Proses Pembuatan Kemasan Mekanik
Ialah proses yang dilakukan dengan bantuan mesin-mesin yang memiliki motor berkecepatan tinggi untuk produksi dengan skala yang cukup besar. Jenis kemasan yang dibuat biasanya sudah terprogram secara otomatis dan monoton, seperti pengisian minuman ke wadah botol, pengemasan snack ke wadahnya, dan lain-lain.
Cara Membuat Kemasan Hardbox Dengan Minimum Budget
1. Mesin Slotting Vcut Manual
Mesin ini adalah salah satu mesin slotting v-cut manual yang bisa membuat kemasan dari hardbox di berbagai media karton dengan ketebalan maximum 3 mm, mesin ini memiliki dimensi panjang 85 cm, lebar 42 cm , tinggi 31 cm dengan berat mesin sekitar 35 kg.
Pada kenyataannya, hasil jenis-jenis kemasan yang dibuat dengan mesin memberikan hasil yang berbeda dengan buatan manual. Hal ini dikarenakan proses pembuatan packaging dengan mesin akan lebih presisi dan rapi, baik dari segi lipatan maupun misalnya pada saat pengeleman di sisi-sisi kemasan.Â
Sebagai contoh adalah dalam pembuatan rigid box. Bahan yang kaku tersebut memang bisa dibentuk dengan mudah menggunakan tangan dan diberi lem saja. Namun, human error juga harus diperhitungkan. Apalagi jika pesanan atas rigid box yang kalian terima dalam jumlah banyak, tentu membutuhkan bantuan dari mesin slotting Vcut Manual.
2. Mesin Isolasi Boks
Maxipro sebagai solusi kebutuhan digital printing menghadirkan Mesin Isolasi Boks untuk meningkatkan produksi dan tingkat presisi pembuatan kemasan. Menggunakan lem panas yang dapat merekat kuat, membuat mesin ini bisa merekatkan sisi-sisi box dengan kuat dan baik.
Tak hanya sekedar merekatkan, mesin ini juga dapat mengatur ketebalan lem agar sesuai dengan ketebalan kertasnya. Sehingga secara tak langsung, lama pengeringan lem pun juga dapat diatur melalui komposisi lem yang kalian gunakan nantinya.Â
Dilengkapi rol atas yang bisa dilepas sesuai dengan kebutuhan, membuat Mesin Isolasi Boks sangatlah fleksibel. Informasi lebih lanjut mengenai mesin ini dapat kalian lihat di halaman berikut ya!
Semoga artikel dari Maxipro kali ini bisa bermanfaat bagi kalian ya, Maxivers. Jika membutuhkan bantuan lebih lanjut mengenai kebutuhan bahan dan mesin percetakan untuk usaha percetakan, bisa menghubungi call center kami di bawah ini.
Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!