Permintaan dan kebutuhan akan buku semakin meningkat dan penerbit mulai mengontrol segala hal mulai dari pengeditan, pencetakan hingga penjilidan. Perkembangan selanjutnya, para penerbit buku melihat sampul/cover buku sebagai media yang bisa mencerminkan isi buku dan menarik perhatian orang. Dan pemilihan jenis teknik jilid yang digunakan tergantung pada tujuan dan kebutuhan dokumen atau buku Anda.
Beragam jenis penjilidan buku memiliki gaya yang berbeda-beda. Penjilidan memiliki aplikasi yang berbeda dan dapat mempengaruhi dalam penggunaannya. Maka perlu mempertimbangkan jenis penjilidan yang ingin Anda gunakan sebelum memutuskan menjilid buku Anda.
Jilid itu sendiri bisa diartikan sebagai penggabungan beberapa lembaran terpisah menjadi satu dokumen yang utuh. Penjilidan buku atau dokumen dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Kita pun bisa mengkombinasikan antara teknik penjilidan yang satu dengan yang lain.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi proses penjilidan buku yaitu ketebalan buku dan budget atau anggaran. Teknik penjilidan buku juga bisa berfungsi untuk meningkatkan image buku itu sendiri.
Macam-macam Jilid Buku dan Dokumen yang Harus Kamu Ketahui
1. Jilid Staples Tengah (Saddle Stitching)
Teknik jilid staples tengah dapat dilakukan menggunakan stapler panjang, mesin staples elektrik, mesin booklet maker, dan mesin jahit kawat. Menjilid menggunakan stapler menjadi cara yang paling murah dan ekonomis. Yaitu dengan melipat lembaran kertas menjadi dua kemudian pada bagian tengahnya diberikan staples untuk menyatukannya.
Jilid staples tengah sering digunakan untuk membuat katalog produk atau majalah dengan total halaman yang sedikit. Teknik jilid ini biasa digunakan untuk menjilid buku atau dokumen dengan ketebalan yang tipis antara 4-80 halaman. Jumlah halaman harus kelipatan 4, jika tidak maka akan ada halaman yang kosong. Karena kertas pada buku dilipat menjadi dua bagian lalu dijilid staples di bagian tengahnya.
2. Jilid Loop Stitching
Loop Stitching memiliki persamaan dengan jenis penjilidan buku saddle stitching. Perbedaannya yaitu pada bagian luar buku, kawatnya melengkung membentuk suatu lubang. Fungsi kawat melengkung yang berlubang itu agar buku bisa dimasukkan dalam binder yang besar. Biasanya, jenis jilid ini dipakai di sebuah perusahaan yang mempunyai katalog banyak dan dikoleksi dalam satu binder.Â
2. Jilid Staples Tepi (Side Stitching)
Teknik jilid ini bisa dilakukan menggunakan bahan kawat/staples atau benang. Hampir sama dengan saddle stitching. Yang membuat berbeda dengan saddle stitching, proses jilid dilakukan dengan menjahit atau men-staples dari bagian tepi depan hingga tembus ke bagian belakang buku. Jenis penjilidan ini dapat digunakan untuk menjilid dokumen yang lebih tebal.Â
3. Jilid Jahit Benang (Sewn Binding)
Teknik penjilidan dengan menggunakan benang sering digunakan untuk keperluan cetak buku. Pada teknik ini, jumlah halaman yang dapat dijahit biasanya ditentukan melalui penghitungan berdasarkan jenis dan ketebalan kertas (gramatur). Semakin besar gramatur, maka semakin sedikit jumlah halaman yang dijahit. Sebab, apabila terlalu tebal, maka jahitannya menjadi kurang bagus dan membuat buku Anda akan terlihat kurang rapi pada proses lem panas nantinya. Teknik sewn binding ini mempunyai jumlah halaman kelipatan empat karena buku terdiri dari kertas yang dilipat dan dijahit di bagian tengahnya.
4. Jilid Lem Panas (Perfect Binding)
Teknik jilid lem panas, sering digunakan untuk menjilid buku yang tebal. Kelebihan teknik jilid lem panas yaitu lebih kuat dibanding teknik jilid yang lain. Jilid lem panas, dapat dikombinasikan dengan teknik jilid lain, yaitu jilid benang atau jilid kawat. Teknik jilid ini biasanya digunakan untuk membuat buku dengan soft cover atau pun hard cover seperti laporan tahunan, majalah, novel, buku tahunan, dan skripsi.
5. Jilid Lakban (Tape Binding)
Teknik jilid ini menggunakan tape atau lakban hitam yang ditempel pada bagian tepi buku. Harga jilid ini cukup murah dan terjangkau. Jilid satu ini umumnya digunakan untuk jilid makalah, jilid laporan, jilid tugas, dan masih banyak lagi kegunaannya. Kekurangan dari teknik tape binding yaitu tidak awet alias mudah lepas jika lakbannya kurang lengket.
6. Jilid Baut (Screw Binding)
Teknik jilid screw binding atau yang biasa disebut jilid baut dilakukan dengan cara menyatukan kertas – kertas lalu memberi lubang pada bagian tengah kertas dari depan hingga tembus ke bagian belakang kertas kemudian akan diberikan baut pada halaman kertas yang telah di lubangi lalu di baut yang telah di pasang akan di kencangkan sehingga kertas tidak akan berantakan. Pada jenis binding ini sering digunakan dalam hard cover, katalog warna, buku menu, dan lain lainnya.
7. Jilid Plastic Grip
Plastik penjepit merupakan bahan utama dari teknik penjilidan ini. Cara penjilidan ini cukup sederhana dan mudah yaitu dengan menyusun dokumen lalu dijepit di antara plastik hingga mencakup keseluruhan dokumen. Teknik ini dapat dikombinasikan dengan teknik side stitching atau menstaples bagian tepi dokumen sebelum dijepit agar lebih kuat.
7. Jilid Spiral Plastik (Comb Binding)
Jilid spiral dengan bahan plastik biasa digunakan untuk penjilidan dokumen yang tidak terlalu tebal (di bawah 100 halaman). Biasanya, pada bagian sampul depan dan belakang ditambah dengan lapisan plastik mika atau kertas berwarna agar terlihat lebih manis.
8. Jilid Spiral Kawat (Wire Binding)
Berbeda dengan teknik jilid spiral sebelumnya, kali ini bahan yang digunakan terbuat dari coil kawat. Jika menggunakan teknik jilid spiral, perhatikan jarak antara isi dengan tepi yang akan dijilid, agar teks atau gambar tidak terambil lubang spiral. Jenis dokumen yang cocok dengan teknik jilid spiral, misalnya lampiran untuk presentasi, kalender, katalog, dan lainnya.
Untuk memudahkan proses penjilidan kalian bisa menggunakan Mesin Jilid Spiral untuk melubangi kertas dan mengunci bahan kawat spiral. Tersedia beragam Mesin Jilid Spiral dengan ukuran dan bentuk lubang yang berbeda-beda.
Temukan Solusi Penjilidan Percetakan Terbaik di Maxipro