Memahami Perbedaan Laminasi Panas dan Laminasi Dingin - Maxipro

Memahami Perbedaan Laminasi Panas dan Laminasi Dingin - Maxipro

Mulai dari tempat fotokopi sampai digital printing, mesin laminasi hampir selalu bisa dijumpai. Perannya yang begitu vital menjadikannya sebagai salah satu mesin wajib dalam bisnis fotokopi ataupun digital printing. Mesin laminasi ini terbagi menjadi dua jenis. Selain mesin laminasi panas, masih ada mesin laminasi dingin yang juga tidak kalah populer dalam industri percetakan.

Apa Itu Laminasi

Memahami Perbedaan Laminasi Panas dan Laminasi Dingin - Maxipro

Istilah laminasi tentu bukan lagi istilah yang baru bagi sebagian besar orang. Saat ingin memberi perlindungan lebih pada dokumen penting seperti akta kelahiran dan ijarah, laminasi inilah yang dijadikan pilihan. Untuk tujuan melindungi dokumen penting seperti ini, biasanya yang digunakan adalah laminasi panas.

Laminasi merupakan proses pelapisan kertas dengan menggunakan bahan plastik. Sifat plastik yang tahan air mampu melindungi kertas dari air. Saat terkena kotoran sekalipun, tidak sulit untuk membersihkannya.

Selain untuk melapisi dokumen-dokumen yang dirasa penting, laminasi juga kerap digunakan untuk memberi lapisan tambahan pada cover buku. Begitu juga dalam pembuatan kemasan makanan berbahan kertas. Agar kemasan tidak mudah rusak, digunakanlah laminasi dingin.

Manfaat Laminasi

Memahami Perbedaan Laminasi Panas dan Laminasi Dingin - Maxipro

Saat ini jasa laminating sangat mudah dijumpai. Aplikasinya juga tidak terbatas pada dokumen-dokumen penting seperti ijazah ataupun surat berharga lainnya. Kotak kemasan banyak yang menggunakan laminasi. Begitu juga dengan kertas undangan hingga banner.

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari laminasi. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaatnya.

1. Melindungi dari kotoran maupun air

Aplikasi laminasi yang begitu luas tidak terlepas dari peran dan fungsinya. Laminasi memberi perlindungan lebih pada bahan kertas maupun bahan lainnya. Lapisan plastiknya melindungi kertas dari kotoran maupun air. Bisa dibilang, inilah fungsi utama dari laminasi.

2. Menambah nilai estetika

Di samping memiliki fungsi perlindungan, laminasi juga bisa menambah nilai estetika. Undangan jadi terlihat lebih menarik saat dilaminating. Begitu juga dengan cover buku.

Saat diberi lapisan laminasi, dokumen penting seperti ijazah dan surat-surat berharga juga jadi terlihat lebih menarik. Karena itulah, tidak sedikit orang yang memilih laminating karena alasan tersebut.

3. Menjaga tinta agar tidak pudar

Tinta dapat memudar seiring dengan berjalannya waktu. Penyebabnya pun cukup bervariasi. Selain karena kondisi ruangan, semakin lama tinta juga cenderung semakin meresap ke dalam kertas. Inilah yang membuat tinta terlihat semakin memudar.

Meski Anda bisa meminimalisir risiko tersebut menggunakan tinta yang bagus dan jenis kertas tertentu, hal seperti ini tidak terhindarkan. Namun dengan laminasi, ketajaman warna tinta dapat dipertahankan lebih lama.

Mengenal Proses Laminasi

Memahami Perbedaan Laminasi Panas dan Laminasi Dingin - Maxipro

Beda mesin yang digunakan, proses laminasinya biasanya juga berbeda. Terlebih antara mesin laminasi dingin dengan mesin laminating panas. Perbedaan cara kerja mempengaruhi prosesnya. Meski demikian, dasarnya sebenarnya sama saja.

Proses laminasi dimulai dari persiapan mesin dan bahan-bahan yang akan digunakan, seperti kertas dan plastik laminasi. Jika menggunakan mesin laminasi panas, ada waktu tunggu untuk memanaskan mesin terlebih dahulu.

Sebelum memulai proses laminasi, kertas dan plastik laminasi harus disusun terlebih dahulu. Tempatnya kertas yang akan dilaminating di bagian dalam atau antara plastik laminasi. Pastikan penempatannya sudah rapi. Selanjutnya, Anda tinggal memasukkannya ke dalam mesin laminating dan tunggu hingga proses laminating selesai dilakukan.

Perbedaan Laminasi Dingin dan Laminasi Panas

Memahami Perbedaan Laminasi Panas dan Laminasi Dingin - Maxipro

Peran mesin laminasi dalam proses laminating memang sangat penting. Tanpa mesin ini, proses laminasi bisa berjalan lebih sulit dan lama.

Jika dilihat dari prosesnya, sedikitnya ada dua jenis mesin laminasi yang biasa digunakan. Kedua jenis mesin laminasi tersebut adalah laminasi dingin dan laminating panas. Meski dibuat untuk tujuan yang sama, setiap jenis laminasi memiliki karakter yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan tentang perbedaan keduanya.

1. Laminasi Panas

Bisa dibilang laminasi panas adalah jenis laminasi yang paling lazim dijumpai. Mayoritas penggunanya berasal dari masyarakat umum. Saat ingin melaminating ijazah atau surat berharga lainnya, mesin laminasi panas inilah yang biasanya digunakan.

Sesuai dengan namanya, laminasi panas dilakukan dengan menggunakan panas. Proses laminasinya bisa dilakukan dengan plastik yang belum ataupun sudah mengandung lem. Untuk melekatkan plastik, lem dipanaskan dengan suhu tinggi, yakni antara 90-120 derajat Celcius.

Ukuran mesin laminasi panas cukup bervariasi. Bahkan ada juga yang ukurannya ramping. Mesin laminating panas juga cukup populer di kalangan pelaku bisnis skala kecil hingga menengah. Itulah kenapa mayoritas tempat fotokopi menggunakan mesin berjenis laminasi panas.

Popularitas mesin laminating panas dalam industri percetakan juga tidak terlepas daya rekat mesin sangat bisa diandalkan. Bahkan bisa dibilang, inilah salah satu keunggulan mesin laminating panas. Selain itu, tidak sulit menemukan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk laminating.

Satu kekurangan yang perlu menjadi perhatian mungkin ada pada konsumsi listriknya. Untuk mengoperasikan mesin laminating panas, dibutuhkan energi listrik yang cukup besar. Karena itu jika ingin membeli mesin ini, pastikan daya listrik percetakan Anda mencukupi.

2. Laminasi Dingin

Istilah laminasi dingin sebenarnya berasal dari proses laminasi yang digunakan. Jika laminasi panas menggunakan panas dalam proses laminasinya, laminating dingin dilakukan tanpa menggunakan panas sama sekali. Lantas bagaimana caranya?

Laminasi dingin menggunakan bahan perekat (adhesive) yang dicampur air sebagai pelarutnya. Prosesnya sendiri mirip seperti saat mengelem biasa. Namun agar hasil laminatingnya lebih kuat, plastik ditekan dengan menggunakan roller.

Laminasi dingin umumnya digunakan untuk melaminating stiker, x banner, roll banner, poster dan foamboard. Hasil laminasinya sendiri cukup bagus. Dari segi estetika, hasilnya tidak kalah dengan laminasi panas yang memang terkenal kuat dan awet.

Jika dibandingkan dengan mesin laminating panas, mesin laminating dingin memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya adalah harga yang lebih terjangkau. Selain itu, mesin laminating dingin juga tidak memerlukan banyak energi listrik. Jadi selain terjangkau, biaya operasionalnya juga lebih rendah.

Meski demikian, mesin laminasi dingin memiliki beberapa kelemahan. Karena tidak menggunakan pemanas, hasil laminasinya tidak sekuat mesin laminating panas. Mesin laminating dingin kurang cocok digunakan untuk melaminating undangan dan ID card.

Efisiensi Produksi Meningkat dengan Mesin Laminasi Berkualitas

Memahami Perbedaan Laminasi Panas dan Laminasi Dingin - Maxipro

Mesin laminasi tergolong sebagai mesin finishing yang wajib ada dalam bisnis percetakan. Sama halnya dengan mesin cetak, mesin laminasi juga sangat sering digunakan. Proses laminating jadi jauh lebih efisien dan cepat. Namun perlu dicatat, tingkat efisiensi produksi yang Anda dapat juga sangat bergantung pada kualitas mesin yang digunakan.

Memilih mesin laminating yang tepat sangatlah penting. Selain kualitas, Anda juga harus menentukan apakah akan menggunakan mesin laminating panas atau mesin laminasi dingin. Dalam hal ini, pertimbangkan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Setelah itu, Anda bisa mulai mempertimbangkan harga dan garansi.

Di Maxipro, Anda bisa menemukan berbagai jenis mesin laminasi. Setiap mesin dibuat dengan standar yang tinggi. Harganya juga sangat kompetitif. Tidak hanya itu, semua mesin laminasi yang tersedia di Maxipro juga bergaransi.

Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!