Apakah kalian pernah melihat cetakan gambar dalam ukuran besar? Large Format Printer merupakan istilah yang sering digunakan untuk alat cetak yang mampu mencetak ukuran area lebar 18”-100” (inci), biasanya disebut sebagai ukuran Wide Format Printing/Plotter.
Sejarah Large Digital Printing
Secara umun digital printing adalah proses percetakan gambar atau citra digital ke permukaan material atau media fisik. Mesin cetak pertama kali ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1439.
Saat ini digital printing untuk keperluan industri promosi juga berkembang dengan sangat luar biasa terutama yang berkaitan dengan promosi luar ruang. Misalnya saja untuk cetak billboard, brosur, poster, dan lain sebagainya.
Plotter adalah salah satu peralatan outputnya dapat mencetak grafis pada permukaan kertas, Vinyl, Sticker, dan berbagai bahan lainnya dalam ukuran besar dengan hasil yang memuaskan.
Kelebihan Wide Format Printing :
- Dapat mencetak kertas yang lebar
- Kecepatan cetak sangat baik
- Kualitas cetak sangat baik
- Tidak bising
Kekurangan Wide Format Printing :
- Harga relatif mahal
- Memakan tempat
- Boros tinta
Tahukah kalian kalau ada beragam tinta printer anti luntur yang tersedia di pasaran dan tidak semuanya memiliki jenis yang sama. Masing-masing tinta printer yang tidak luntur ini memiliki keunggulan dan kelemahan, jenis tinta printer anti luntur terbaik yang sesuai dengan kebutuhan percetakan karena tidak semua kebutuhan percetakan bisa menggunakan jenis tinta printer anti luntur yang sama, misal jenis tinta printer anti luntur yang digunakan untuk wide format print.
Jenis-jenis Tinta Anti Luntur
Salah satu tantangan dalam proses mencetak adalah mencari jenis tinta printer anti luntur dengan keunggulan yang waterproof (anti air). Kalian tidak perlu khawatir, karena artikel ini akan membahas jenis tinta printer anti luntur wide format print dan keunggulan.
Tinta printer anti luntur yang digunakan dalam Wide Format Printing terdapat 4 jenis, yaitu :
1. Aqueous Ink
Aqueos Ink atau Piezo menggunakan tinta yang dikenal sebagai aqueous atau berbasis air, terdapat 2 variasi yaitu UV dan Pewarna (Dye).
Tinta pewarna akan bercampur dengan air dan akan menguap hanya meninggalkan tinta warna. Dari hasil tersebut tercipta warna yang terang, tinta aqueous variasi pewarna (Dye) ini akan lebih mudah pudar ketika terkena cahaya matahari sehingga digunakan hanya untuk indoor.
Untuk variasi UV jika terkena air akan meninggalkan suatu titik kecil untuk memproduksi suatu gambaran, variasi tinta ini memiliki ketahanan terhadap sinar matahari dan akan tahan lebih lama namun tidak memiliki warna yang terang seperti variasi pewarna (Dye).
Tinta ini sangat bagus untuk mencetak photo karena mampu menghasilkan gamut warna yang baik, tinta ini banyak dipakai mesin-mesin seperti printer dekstop. Kekurangan tinta jenis dye adalah kekuatannya, di mana tinta ini akan mudah luntur jika kena air atau sinar UV, untuk itu biasanya diperlukan tambahan laminasi sebagai pelindungnya.
2. Solvent Ink
Solvet Ink atau Tinta solvent adalah tinta solventbase atau tinta yang basisnya minyak, tinta ini adalah jenis tinta printer yang tidak luntur. Karena tinta ini memiliki kekuatan jauh lebih kuat dibandingkan tinta dye karena waterproof, tinta printer yang tidak luntur jika terkena air dan atau sinar UV. Karena kekuatannya itulah tinta printer anti luntur ini banyak digunakan printer-printer large format untuk cetak spanduk, sticker, baliho atau giant banner.
Tinta printer anti luntur ini menggunakan bahan komponen organik yang mudah menguap, murah dan sangat fleksibel terhadap jenis lapisan yang akan dicetak dengan tinta. Poin utama dari tinta solvent adalah memiliki anti air dan anti UV juga memberikan warna yang bagus dan tahan lama. jadinya tinta ini termasuk jenis tinta yang tidak luntur. Kekurangan dari tinta solvent adalah memiliki bau yang sangat menyengat dan sangat beracun karena menggunakan bahan komponen kimia. Namun saat ini jenis Tinta Solvent memiliki inovasi terbaru yaitu Tinta Eco Solvent yang ramah lingkungan dan tidak memiliki bau yang menyengat.
3. UV Cured Ink
Seperti namanya, jenis tinta printer yang tidak luntur UV ini dapat diawetkan dengan cahaya sinar matahari yang kuat, untuk lebih mudahnya jenis tinta UV sekarang termasuk dalam tita printer anti luntur yang dapat digunakan menggunakan mesin digital printing UV, ada jenis soft dan hard.
Untuk harganya tinta UV yang paling tinggi dibandingkan tinta solvent, namun sesuai dengan kemampuannya. Tinta ini mempunyai keunikan yaitu cepat kering dan dapat digunakan ke beberapa jenis lapisan yang ingin dicetak.
Tinta uv sulit luntur dan memiliki hasil print yang lebih bagus, untuk jenis tinta UV soft hasil print lebih tipis dibandingkan dengan jenis hard, dan juga lebih lentur, kebalikannya dengan jenis hard.
Dengan menggunakan tinta printer anti luntur ini , warna yang di hasilkan sangat vibrant dan bisa mencetak dengan efek emboss. Media cetaknya lebih beragam dibandingkan dengan kedua tinta printer anti luntur yang lain. Misalnya bisa mencetak diatas plastik, kayu, logam, karet dan bahan rigid lainnya.
4. Latex Ink
Tinta latex jenis tinta printer yang tidak luntur terbaru yang mempunyai properti mirip dengan tinta solvent. Bisa melapisi beberapa lapisan seperti vinyl, hanya sedikit perbedaannya dengan solvent yaitu tidak memakai komponen kimia yang berbahaya atau beracun. Ada beberapa jenis dari tinta printer yang tidak luntur lainnya , tinta latex ini juga yang tidak ramah lingkungan namun kualitas tinta printer yang tidak luntur ini yang membuat bagus dan bisa diandalkan.
Diatas tadi adalah jenis tinta printer yang tidak luntur yang digunakan dalam wide format printing, semoga artikel ini dapat mempermudah kalian yang memiliki jasa digital printing, untuk rekomendasi mesin digital printing segera kunjungi website kami Maxipro.co.id.
Dapatkan promo-promo mesin finishing menarik lainnya di setiap bulannya !!!