Mengenal dan Memahami Peluang Bisnis Buku Fotografi dan Buku Album Foto - Maxipro

Mengenal dan Memahami Peluang Bisnis Buku Fotografi dan Buku Album Foto - MaxiproMemori mungkin bisa terpendam dan tenggelam dalam lautan kenangan. Namun tidak peduli sampai kapanpun, ingatan tidak akan pernah hilang. Hal tersebut terasa saat menggali buku album foto. Meski banyak kejadian yang telah dilewati, deretan foto-foto lama selalu bisa mengundang memori dan emosi yang dulu pernah dirasakan.

Di era digital seperti sekarang ini, semakin banyak orang yang beralih ke foto dan media penyimpanan digital. Buku album foto seakan dipandang semakin tidak praktis dan perlahan mulai ditinggalkan. Namun ada satu hal menarik tentang buku album dan buku fotografi. Meski dipandang tidak praktis, nyatanya masih banyak yang mencetak foto dan membuat buku fotografi atau photobook.

Bagi sebagian besar orang, foto cetak dinilai lebih nyata. Orang bisa menyentuh, meraba dan lebih dimanjakan secara sensoris. Namun saat berbicara tentang foto cetak, sedikitnya ada dua media yang lazim digunakan. Keduanya adalah buku album dan buku fotografi.

Mengenal Buku Fotografi dan Album Foto

Mengenal dan Memahami Peluang Bisnis Buku Fotografi dan Buku Album Foto - Maxipro

Selama beberapa tahun terakhir, istilah buku fotografi atau photobook semakin populer di kalangan masyarakat. Banyak orang yang tertarik untuk membuatnya. Meski demikian, tidak sedikit juga yang menganggap bahwa photobook pada dasarnya sama seperti buku album foto. Padahal, keduanya sebenarnya sangat berbeda.

Buku fotografi adalah buku yang berisi foto-foto dengan tema dan desain layout tertentu. Tema dan desain layout-nya bisa disesuaikan berdasarkan keinginan pemesan. Secara bentuk, photobook ini mirip seperti buku atau majalah yang berisi foto-foto. Hanya saja, foto-foto yang dicetak umumnya adalah foto-foto milik pribadi.

Di sisi lain, buku album foto adalah buku yang dapat diisi lembaran-lembaran foto. Konsepnya mirip seperti buku tulis yang terdiri dari halaman-halaman kosong yang siap diisi.

Buku album ini ada yang berbentuk kompartemen dan ada juga yang terdiri dari lembaran-lembaran berperekat dengan tutup plastik bening yang menutupi tiap halamannya. Jadi, pengguna bisa memasukkan foto-foto yang telah dicetak ke dalam kompartemen atau menempelkannya ke atas permukaan halaman buku album.

Perbedaan Buku Fotografi dan Buku Album

Mengenal dan Memahami Peluang Bisnis Buku Fotografi dan Buku Album Foto - Maxipro

Couple Family Looking Photo Album Or Photobook

Meski sama-sama digunakan untuk menyimpan foto-foto kenangan, buku fotografi dan buku album tidaklah sama. Ada perbedaan yang sangat mendasar antara keduanya. Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan photobook dengan buku album foto.

1. Konsep

Photobook memiliki konsep seperti buku cetak atau majalah. Foto-foto diedit secara digital untuk kemudian dicetak langsung ke halaman buku (direct printing). Agar terlihat lebih menarik, Anda bisa menyesuaikan layout-nya atau membuatnya dengan tema tertentu.

Sebaliknya, buku album foto lebih mirip seperti buku tulis. Foto tidak langsung dicetak ke atas halaman buku melainkan dicetak secara terpisah. Setelah foto dicetak, barulah foto ditempel ke halaman buku album.

2. Jenis Kertas

Karena menggunakan metode direct printing, pilihan jenis kertas photobook lebih beragam. Beberapa jenis kertas yang biasa digunakan untuk photobook diantaranya adalah ketas linen, matte, deep matte dan lustre. Beda jenis kertas, kualitas hasil cetakannya juga akan berbeda.

Pada buku album foto, kertas yang digunakan adalah jenis kertas berperekat dengan plastik bening sebagai penutupnya. Plastik bening inilah yang nantinya berfungsi sebagai pelindung setelah foto ditempelkan ke buku album.

3. Halaman

Photobook jauh lebih fleksibel dalam hal kreativitas. Karena menggunakan halaman lay flat atau flush mount, Anda bahkan bisa mencetak foto secara bersambung ruang kosong antara halaman yang satu dengan halaman berikutnya. Layout halaman seperti ini memungkinkan Anda untuk mencetak foto berukuran besar di atas dua halaman photobook yang mana tidak bisa Anda temukan di buku album.

4. Konstruksi Buku

Buku fotografi biasanya menggunakan kertas yang lentur dan dijilid dengan teknik jahit dan lem panas. Itulah kenapa konstruksinya terasa lebih lentur seperti buku majalah.

Pada buku album, kertas yang digunakan umumnya tebal. Karena itu, konstruksi buku album biasanya terasa lebih kaku.

5. Proses Pembuatan

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, buku fotografi dibuat dengan metode direct printing. Setelah melalui proses editing dan layouting, foto langsung dicetak ke halaman buku.

Buku album tidak menggunakan teknik cetak seperti pada photobook. Pada buku album, foto dicetak secara terpisah. Setelah dicetak, barulah foto-foto ditempelkan ke buku album.

6. Jumlah Foto

Dari segi jumlah foto, photobook dapat menampung lebih banyak foto jika dibandingkan dengan buku album. Meski ada satu halaman buku yang hanya berisi satu foto saja, Anda tetap bisa mencetak banyak foto dengan menambah jumlah halaman photobook.

Hal tersebut tidak bisa Anda temukan pada buku album foto. Jumlah foto yang bisa ditempel sangat bergantung pada ukuran foto dan jumlah halaman buku album yang digunakan.

7. Harga

Dengan semua kelebihan yang ditawarkan photobook, tentunya ada harga yang harus dibayar. Jika dibandingkan dengan buku album, photobook jelas lebih mahal. Photobook juga hanya bisa dibeli by order. Karena itu, proses pembuatannya lebih lama jika dibandingkan buku album yang bisa langsung dibeli dan langsung ditempeli foto sesuai keinginan.

Peluang Bisnis Buku Fotografi dan Album Foto

Mengenal dan Memahami Peluang Bisnis Buku Fotografi dan Buku Album Foto - Maxipro

Harus diakui, popularitas cetak foto memang cenderung menurun sejak adanya foto digital. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada orang yang mau mencetak foto sama sekali. Apa yang terjadi saat ini lebih tepat disebut sebagai pergeseran. Jika sebelumnya orang mencetak foto karena alasan-alasan yang sifatnya fungsional, kini orang mencetak foto untuk alasan yang lebih personal, bahkan cenderung sentimentil.

Realita tersebut menunjukkan bahwa bisnis buku fotografi dan buku album belum sepenuhnya mati. Bahkan harus diakui, minat masyarakat akan photobook sebenarnya terbilang tinggi.

Antusiasme masyarakat akan photobook dapat dilihat dalam momen-momen spesial seperti pernikahan dan wisuda. Dalam acara pernikahan, banyak pengantin yang menginginkan foto kenangan yang lebih personal dan unik. Di saat itulah, photobook dilirik untuk menyimpan kenangan manis.

Popularitas photobook juga bisa dilihat di buku tahunan. Untuk kesan yang lebih kasual, cukup banyak sekolah yang membuat photobook sebagai buku tahunannya.

Meski sudah ada foto digital, buku fotografi terbukti masih memiliki banyak peminat. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi Anda untuk menggarap bisnis photobook.

Penutup

Bisnis photobook dan buku album sebenarnya belum sepenuhnya mati. Bahkan, masih ada potensi yang belum sepenuhnya tergali. Anda bisa memadukan bisnis photobook dengan bisnis fotografi. Tidak hanya itu, Anda juga bisa memadukannya dengan bisnis percetakan digital.

Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis photobook, masih ada beberapa mesin lain yang perlu dipersiapkan selain mesin cetak. Mesin-mesin tersebut diantaranya adalah mesin susun album, mesin press album, mesin penghalus buku dan mesin photobook magazine. Dengan mesin-mesin tersebut, membuat photobook jadi jauh lebih mudah.

Semua kebutuhan untuk memulai bisnis photobook kini bisa didapatkan dengan mudah. Sebagai penyedia solusi percetakan, Maxipro memiliki semua mesin yang Anda butuhkan. Jika Anda membutuhkan mesin photobook, Anda juga bisa menemukannya di sini.

Mesin Photobook Magazine

Yuk Buruan Kepoin Mesinnya Dari Pada Semakin penasaran Lho !!!