Ada beberapa jenis kertas yang lazim digunakan dalam industri percetakan. Sebut saja seperti kertas HVS, art paper dan ivory. Ketiga jenis kertas tersebut sangat lazim digunakan di bisnis digital printing maupun percetakan buku. Namun di samping ketiga jenis kertas tersebut, masih ada banyak jenis kertas lain yang juga kerap digunakan.

Jenis-Jenis Kertas

1. Kertas HVS

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kertas HVS tergolong sebagai salah satu jenis kertas yang paling sering digunakan. Mulai dari tempat fotokopi hingga percetakan buku, kertas yang satu ini selalu bisa dijumpai.

Karakter yang paling mudah dikenali dari kertas HVS adalah warnanya yang putih dengan permukaan yang terasa cukup halus saat disentuh. Ketebalannya sendiri cukup bervariasi mulai dari 60 gsm-100 gsm. Semakin tebal kertas HVS, semakin berat juga kertasnya. Di jasa cetak buku, biasanya orang lebih suka menggunakan kertas HVS 70 gsm.

Kertas HVS umumnya digunakan untuk isi buku. Namun karena cukup berat, kertas HVS kini semakin jarang digunakan untuk mencetak buku.

2. Kertas Bookpaper

Masyarakat awam umumnya kurang familiar dengan jenis kertas bookpaper. Padahal, sebagian besar novel dan buku-buku sebenarnya banyak yang menggunakan jenis kertas yang satu ini.

Ada beberapa alasan kenapa kertas bookpaper sering digunakan di percetakan buku. Salah satunya adalah karena bobotnya yang ringan. Jika dibandingkan dengan kertas HVS, berat kertas bookpaper masih jauh lebih ringan. Selain itu, warna kertas yang agak cream juga lebih lembut dan nyaman di mata.

Kertas bookpaper tersedia dalam beberapa ketebalan, mulai dari 55 gsm, 57,5 gsm hingga 70 gsm. Untuk mencetak isi buku, jasa cetak buku biasanya menggunakan kertas bookpaper 55 gsm atau 57,5 gsm.

3. Kertas Art Paper

Kertas konstruk atau art paper dapat dikenali dari permukaannya yang halus bahkan cenderung licin. Jenis kertas yang satu ini juga tipis dengan beberapa tingkat gramatur seperti 85 gram, 100 gram, hingga 150 gram.

Permukaan kertas yang licin membuatnya terlihat menarik secara estetika. Namun karena permukaan yang licin ini jugalah, tinta cenderung mudah luntur. Itulah kenapa jasa cetak buku jarang menggunakan jenis kertas yang satu ini, kecuali untuk keperluan tertentu. Tinta yang digunakan juga khusus.

Kertas art paper biasanya digunakan untuk membuat katalog, brosur, poster atau flyer. Terkadang, ada juga yang menggunakannya untuk mencetak tiket konser.

4. Kertas Art Carton

Berbeda dengan jenis kertas yang biasa digunakan percetakan buku, kertas art carton punya ketebalan di atas rata-rata. Ketebalan kertas art carton ada yang 190 gsm bahkan ada juga yang 400 gsm.

Sama seperti art paper, kertas art carton punya permukaan yang halus dan licin. Secara estetika, kertas ini juga terlihat menarik dan kerap digunakan untuk mencetak cover buku atau katalog. Itulah kenapa kertas art carton cukup diminati. Selain untuk cover buku, kertas art carton juga sering digunakan untuk mencetak poster, brosur, kartu nama dan map folder.

5. Kertas Matte Paper

Dalam beberapa hal, kertas matte paper punya beberapa kesamaan dengan kertas art paper. Permukaannya licin, ketebalannya juga sama. Itulah kenapa cukup sulit untuk membedakan antara keduanya. Namun jika dibandingkan dengan kertas art paper, kertas matte paper cenderung lebih redup dan tidak mengkilap.

Permukaan yang redup membuat kertas matte paper lebih mudah menyerap tinta. Itulah kenapa jasa cetak buku lebih sering menggunakan kertas ini untuk mencetak majalah atau tabloid, khususnya untuk bagian isinya.

Kertas matte paper tersedia dalam beberapa pilihan ketebalan. Gramatur yang paling sering digunakan percetakan buku biasanya matte paper 100 gsm, 120 gsm dan 150 gsm.

6. Fancy Paper

Dibandingkan dengan kertas lain yang biasa digunakan jasa cetak buku, fancy paper bisa dikategorikan sebagai jenis kertas yang paling mahal. Tidak banyak pabrik dalam negeri yang membuatnya. Karena itu, fancy paper umumnya diimpor dari beberapa negara.

Harga fancy paper yang mahal sebenarnya sebanding dengan kualitas kertas itu sendiri. Dari segi tampilan, kertas fancy memang terlihat lebih elegan. Itulah kenapa kertas jenis ini banyak digunakan pada buku-buku mahal dan premium.

Fancy paper sendiri masih bisa dibagi menjadi dua macam, yakni uncoated dan coated. Uncoated fancy paper punya permukaan yang tidak mengkilap namun sangat menyerap tinta. Sedangkan untuk jenis coated, karakternya mirip seperti art paper, yakni punya permukaan halus dan mengkilap.

7. Kertas Ivory

Kertas ivory punya permukaan yang halus cenderung licin mirip seperti kertas art carton. Ketebalannya juga sama. Hanya saja, permukaan kertas ivory cuma halus di satu sisi. Sedangkan untuk sisi lainnya, permukaan kertas ivory cenderung agar kasar dan tanpa coating.

Kertas ivory umumnya digunakan untuk mencetak box kemasan atau paper bag. Terkadang juga ada yang menggunakannya untuk mencetak undangan pernikahan. Gramatur kertas ivory juga cukup bervariasi. Ada yang 210 gram, 230 gram, 250 gram, 310 gram hingga 400 gram.

8. Kertas BW

Warna-warni dengan permukaan bertekstur. Karakter kertas BW yang seperti itu membuatnya sangat digemari untuk mencetak thanks card. Kertas BW juga cukup tebal. Jadi saat digunakan untuk mencetak kartu ucapan, kertas tidak mudah sobek.

Percetakan buku sebenarnya jarang menggunakan kertas BW. Akan tetapi, kertas jenis ini cukup mudah dijumpai di percetakan digital. Di percetakan digital, kertas BW biasa digunakan untuk mencetak kalender, kartu nama dan poster. Selain itu, terkadang kertas ini juga digunakan untuk mencetak cover buku.

Kertas BW tersedia dalam beberapa pilihan gramatur. Ada yang ketebalannya 160 gram, 220 gram dan ada juga yang 250 gram.

9. Kertas Linen Jepang

Salah satu ciri khas kertas linen jepang bisa dilihat dari permukaannya yang menyerupai simbol hashtag (#). Tekstur yang unik membuat kertas ini sering digunakan untuk mencetak sertifikat, kartu nama dan undangan.

Jasa cetak buku terkadang menyediakan kertas linen jepang untuk pelanggannya. Biasanya, gramatur yang kerap digunakan adalah 230 gsm. Namun karena memiliki permukaan bertekstur, kertas linen jepang tidak bisa dilaminating.

10. Kertas Mohawk Eggshell

Dibandingkan dengan kertas yang telah disebutkan sebelumnya, kertas mohawk eggshell memang terbilang lebih jarang digunakan. Tidak banyak percetakan buku yang menggunakannya. Meski demikian, kertas mohawk eggshell sebenarnya memiliki daya tarik yang sulit diabaikan. Warnanya yang putih gading dengan permukaan sedikit kasar mampu memancarkan kesan vintage.

Kertas mohawk eggshell bisa digunakan untuk membuat kartu nama, company profile, booklet, sertifikat hingga photobook. Jadi jika Anda tertarik untuk membuka jasa cetak buku, tidak ada salahnya menyediakan kertas mohawk eggshell sebagai salah satu pilihan untuk pelanggan.

Penutup

Selain kesepuluh jenis kertas yang telah disebutkan di atas, sebenarnya masih ada jenis kertas lain yang bisa dijumpai di industri jasa cetak buku. Namun untuk bisnis percetakan buku, sebenarnya Anda sudah bisa memulainya cukup dengan modal beberapa jenis kertas di atas.

Tertarik untuk memulai bisnis percetakan buku? Jangan lupa siapkan mesin-mesin esensial yang dibutuhkan. Selain printer, Anda juga perlu mempersiapkan mesin jilid lem panas. Siapkan juga mesin jilid spiral untuk menambah opsi jilid untuk pelanggan.

Semua keperluan percetakan, mulai dari mesin hingga bahan baku kini bisa Anda dapatkan dengan mudah. Di Maxipro, semua solusi percetakan bisa Anda temukan.

Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!

Artikel Terkait:

Mengenal Jenis-Jenis Percetakan Buku dan Peluangnya dalam Dunia Usaha Mengenal Fungsi dan Rekomendasi Jenis Font untuk Bisnis Jenis – Jenis Kertas Untuk Percetakan Mengenal dan Memahami Peluang Bisnis Buku Fotografi dan Buku Album Foto Mengenal 6 Jenis Kulit Sapi untuk Memulai Bisnis Tas Kulit Jenis Kertas Untuk Kartu Ucapan Dan Peluang Bisnis