Sejarah Cetak Offset: Mesin Dan Teknik Sejak Abad Ke-18 - Maxipro

Sejarah Cetak Offset: Mesin Dan Teknik Sejak Abad Ke-18 - Maxipro

Teknik cetak offset atau printing offset saat ini sedang banyak digunakan para pengusaha di bidang printing atau percetakan. Sebagai teknik sejak abad ke-18 dan yang dapat digunakan mencetak kertas dalam jumlah besar dengan berulang dan mudah digunakan, teknik ini memiliki sejarah yang cukup unik serta cara kerjanya yang berbeda dari teknik lainnya.

Pengertian cetak offset

Sejarah Cetak Offset: Mesin Dan Teknik Sejak Abad Ke-18 - Maxipro.co.id

Cetak offset atau printing offset adalah teknik pencetakan dimana gambar ditransfer dari pelat logam ke rol atau silinder karet kemudian ditransfer ke permukaan yang akan dicetak seperti kertas atau media cetak lainnya. Silinder atau rol karet memberikan fleksibilitas besar, memungkinkan pencetakan pada kayu, kain, logam, kulit dan yang lainnya

Cetak offset biasa disebut litograf, adalah teknik cetak yang banyak disukai dalam jumlah yang besar. Karena harga atau biaya cetak lebih minim dan menghasilkan cetakan yang maksimal.

Sejarah cetak offset

Saat pencetak profesional pertama kali menggunakan teknik cetak offset, hal itu telah merubah industri percetakan. reproduksi gambar sangat sulit, mahal dan memakan waktu yang lama agar dapat menghasilkan gambar yang jelas dan jernih. Itu terjadi sebelum cetak offset ditemukan dan berkembang.

Cetak offset menghasilkan gambar yang tajam dan jelas dan masih merupakan metode pencetakan yang paling umum digunakan hingga saat ini. Sejarah cetak offset cukup menarik dan sudah ada sejak beberapa abad yang lalu.

Untuk bisnis modern anda, mesin cetak offset adalah alat bantu untuk menghasilkan cetakan dalam jumlah besar dengan kualitas terbaik serta dengan waktu yang cepat dan harga murah. Tapi berapa lama mesin cetak offset sudah digunakan? Kapan dan bagaimana pertama kali dibuat?

Mesin cetak offset pertama

Perkembangan mesin cetak semakin populer dan semakin mudah, hal tersebut dilengkapi dengan penemuan dari G. Sigl pada tahun 1851 yang berhasil membuat mesin cetak pertama dengan menggunakan tol tinta. Walaupun dalam awal penciptaan masih menghasilkan hasil cetakan yang tidak maksimal.

Namun perbaikan yang dilakukan secara bertahan mulai memperlihatkan hasil pada tahun 1884. Dimana Marinone berhasil membuat mesin cetak yang dibuat dengan susunan islander kemudian dibungkus dengan bahan yang bersifat elastis.

Litografi

Litografi pertama kali diciptakan pada akhir abad ke 18  sebagai cara yang murah untuk memproduksi karya seni dan teks teater. Menggunakan pelat cetak batu kapur, litografi menciptakan gambar dengan menggabungkan keunggulan dan kekurangan minyak dan air.

Mesin cetak rotary pertama

Untuk mesin rotary diperlukan silinder untuk menghasilkan gambar yang diinginkan ke permukaan pencetakan atau media cetak.

Untuk mesin rotary pertama kali diciptakan pada tahun 1970. Gagasan ini dikembangan lebih lanjut oleh Richard March Hoe yang menciptakan percetakan drum putar pada tahun 1843.

Mesin cetak litografi pertama

Di Inggris pada tahun 1875, Robert Barclay mematenkan mesin cetak offset litografi pertama. Mesin ini, yang dicetak menggunakan timah, menggabungkan teknologi pencetakan transfer abad ke-19 dan mesin cetak rotary Hoe 1843.

Proses cetak pada offset printing

Pada tahap mencetak ini tahap awal adalah menyiapkan plat yang telah diaplikasikan desain dipasang di mesin cetak. Selain memasang plat pada mesin, juga disiapkan bahan-bahan dan peralatan lainnya sesuai dengan fungi dan kebutuhan, seperti tinta dan kertas.

Masing-masing diletakkan pada tempatnya, plat dipasang di atas roll yang ada di bawah mesin, untuk kertas dipasang di bawah roll (yang mendatar), sedangkan tinta pun dipasang pada tempatnya dengan warna yang sesuai dengan pesanan atau kebutuhan.

Setelah semua siap dan terpasang, maka mesin siap dijalankan. Tinta bersinggungan dengan rol yang telah dipasangi plat baja, sedangkan tinta bersinggungan pula dengan kertas sehingga desain yang ada di plat berpindah ke kertas dan keluar sesuai desain.

Penemuan rubel

Tahun 1905, Caspar Herman seorang warga negara Jerman membuat memperbaiki penemuan sebelumnya dengan menambahkan bahan karet pada susunan silinder.

Penggunaan karet bertujuan untuk dapat menghasilkan hasil cetakan dalam jumlah yang banyak. Perbaikan dari kekurangan mesin cetak offset pun masih tetap dilanjutkan hingga pada tahun 1906 seorang warga negara Amerika, Rubel membuat sebuah mesin cetak offset yang pada diterapkan untuk cetak rotasi.

Penemuan rubel kemudian diproduksi oleh perusahaan mesin Otter dan berhasil popular digunakan untuk mesin cetak offset.

Proses finishing pada offset printing

Pada tahap akhir atau finishing, pertama yang dilakukan adalah memotong kertas sesuai ukuran yang diminta atau sekedar merapikan pinggir kertas. Kemudian membubuhi kertas dengan berbagai macam hiasan atau sesuai kebutuhan, misalnya saja dengan membubuhkan embossed yaitu menghiasi kertas dengan tulisan atau gambar timbul atau tenggelam akibat matres.

Diberi perekat atau lem jika produk yang dibuat berupa amplop. Laminating dengan plastik mengkilap atau buram/dop pada bagian luar sehingga memunculkan kesan yang estetis. Bisa juga diaplikasikan dengan ponds, yaitu memotong kertas menjadi bentuk-bentuk yang unik dan menarik, sesuai kebutuhan atau pesanan.

Mesin cetak offset ternyata memiliki sejarah yang menarik!

Sejarah Cetak Offset: Mesin Dan Teknik Sejak Abad Ke-18 - Maxipro.co.id

Saat ini mesin cetak offset mengalami kemajuan yang pesat, penggunaannya jauh lebih mudah dan sederhana. Tentunya hasil cetakan yang dihasilkan dengan menggunakan mesin cetak offset memiliki kualitas yang tidak kalah bagusnya.

Hal tersebut membuat mesin cetak offset masih dipertahankan hingga sekarang dalam dunia percetakan. Kualitas cetakan yang dihasilkan dengan menggunakan mesin offset jauh lebih bagus dan konsisten.

Cara menjaga hasil cetak offset untuk lebih awet adalah laminasi

Saat kalian sudah mendapatkan hasil dari cetak offset, terkadang ada beberapa dokumen yang ingin disimpan supaya lebih awet. Namun, karena dasarnya kertas maka tentu saja rentan untuk rusak baik itu basah, kusut maupun sobek.

Tak ada salahnya bagi kalian untuk menambahkan laminasi pada hasil cetak offset agar bisa menjaganya supaya lebih awet. Untuk memastikan hasil laminasi bagus dan sempurna, ada baiknya Maxivers menggunakan mesin laminating terpercaya yang ada di pasaran.

Salah satu mesin laminasting terbaik dari Maxipro adalah Mesin Laminasi Telson ML 360 ST. Dilengkapi dengan sistem roll yang dapat memberikan hasil kerja hingga 300 cm per menitnya, membuat mesin ini dijamin dapat melakukan proses laminasi yang cepat dan mampu menghemat waktu serta tenaga.

Meskipun berukuran sedang, namun mesin ini bahkan dapat menggunakan bahan roll besar dengan ukuran 2000 hingga 3000 meter. Mesin Laminasi Panas Telson ML 360 ST yang memiliki ukuran tak terlalu besar pun membuatnya tak membutuhkan banyak tempat sehingga bisa diletakkan di ruangan yang cukup sempit sekalipun.

Mesin Laminasi Panas Telson ML 360 ST juga dilengkapi dengan sistem roll yang berguna untuk meratakan panas ke seluruh bagian kertas atau media yang dilaminasi. Panas yang merata menghasilkan laminasi yang bebas kerut dan gelembung.

Menarik, bukan? Untuk informasi selanjutnya mengenai Mesin Laminasi Panas Telson ML 360 ST, kalian bisa mengunjungi halaman berikut ini loh!

Mesin Laminasi Telson ML 360 ST

Semoga artikel dari Maxipro kali ini bisa bermanfaat bagi kalian ya, Maxivers. Jika membutuhkan bantuan lebih lanjut mengenai kebutuhan bahan dan mesin percetakan untuk usaha percetakan, bisa menghubungi call center kami di bawah ini.

Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!