Cara lem akrilik sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan akrilik merupakan bahan yang seperti plastik namun materialnya cukup keras sehingga jika patah, diperlukan lem khusus untuk membenarkannya. Dan jika dibandingkan dengan kaca yang mudah retak, akrilik memang lebih aman sehingga banyak yang menjadikan akrilik sebagai alternatif pengganti kaca.
Penggunaan akrilik di sekitar Anda dapat dengan mudah ditemui melalui perabotan, hiasan, pajangan dan aksesoris. Saat perabotan atau benda dari akrilik pecah, tidak seperti kaca yang cukup susah untuk direkatkan kembali, akrilik bisa mudah ditempel lagi menggunakan bantuan lem.
Oleh karena itu, Anda harus mengetahui cara lem akrilik yang baik dan benar. Pemilihan lem juga meliputi jenis lem akrilik yang digunakan sesuai dengan kebutuhan serta bagaimana cara lem akrilik yang cocok untuk akrilik Anda.
Mengenal Lem Akrilik
Saat akrilik mengalami retak dan pecah, Anda bisa dengan mudah kembali merekatkannya. Namun, ada tidak bisa merekatkannya sembarangan menggunakan lem kertas, ada lem khusus yang diperuntukkan bagi bahan akrilik. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui dan mengenal lem akrilik yang mungkin Anda butuhkan.
Lem akrilik merupakan lem yang kandungannya mampu merekatkan akrilik kembali seperti semula. Kandungan dalam lem yang dimaksud adalah seperti zat dichloromethane yang dapat membuat akrilik menempel lagi.
Tidak berbeda dari jenis lem lainnya, lem akrilik juga tersedia dalam beberapa jenis serta merek. Jenis lem akrilik juga bisa Anda pertimbangkan sesuai kebutuhan, begitu pula dengan mereknya karena biasanya juga akan berpengaruh pada harga lem itu sendiri.
Tips Memilih Lem Akrilik
Tips memilih lem akrilik adalah dengan memperhatikan dengan seksama lem yang akan dipilih. Selain lem itu sendiri, mungkin saja diperlukan alat lain seperti clamp press pada akrilik di produk yang berukuran besar supaya daya rekatnya lebih bagus. Tak hanya itu, tampilan lem juga akan sangat berpengaruh pada hasil akhir lem.
Berikut ini adalah tips untuk memilih lem akrilik yang cocok bagi akrilik Anda:
Warna lem harus sesuai dengan warna akrilik
Akrilik memiliki warna utama berupa bening atau transparan dan warna lainnya seperti merah, kuning, hijau, biru, hitam dan lain-lain. Hal ini jelas akan berpengaruh pada hasil lem jika lem yang digunakan mungkin tidak sesuai dengan warna akrilik.
Misal pada bahan akrilik yang transparan, maka seharusnya lem yang digunakan pun juga harus berwarna bening. Hal ini dikarenakan jika akrilik berwarna bening namun lemnya memiliki warna lain, maka akan terlihat sekali bekasnya dan tak bisa menyatu dengan akrilik itu sendiri. Maka ada baiknya memilih warna lem yang sesuai dengan warna akrilik.
Lem harus terbukti bisa melekat kuat pada akrilik
Pada kenyataannya, akrilik mempunyai porositas yang rendah bahkan ada yang menyentuh angka 0. Pengertian porositas adalah kemampuan suatu benda atau permukaan untuk menyerap cairan. Jadi jika dijelaskan, benda dengan porositas tinggi mampu menyerap cairan lebih banyak dibanding yang berporositas rendah.
Sehingga, akrilik sebagai material yang tingkat porositasnya rendah akan cukup susah menyerap lem cair. Adapun lem akrilik yang dipilih harus bisa benar-benar merekatkan akrilik dengan baik.
Jenis-jenis Lem Akrilik
Setelah mengetahui tips memilih lem akrilik yang paling sesuai untuk kebutuhan, Anda perlu memahami jenis lem akrilik yang bisa Anda jumpai di pasaran. Secara umum, ada 3 jenis lem akrilik yakni lem khusus akrilik saja, lem dual purpose dan lem multi purpose.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai ketiga jenis lem akrilik tersebut.
a. Lem Khusus Akrilik
Sesuai dengan namanya, lem ini khusus diperuntukkan untuk merekatkan akrilik saja. Benda yang bisa memakai lem ini adalah benda yang terbuat dari material akrilik semata.
Kandungan lem ini adalah zat dichloromethane. Zat tersebut bekerja dengan cara meleburkan bahan akrilik sehingga saat direkatkan akan bisa kembali menyatu. Hasil rekatnya akan solid sesuai dengan bentuk benda semula.
Lem jenis ini memang hanya bisa digunakan untuk material akrilik, sehingga tidak bisa digunakan untuk merekatkan bahan lain yang bukan akrilik. Anda bisa memilih lem ini jika kebutuhan Anda ialah untuk merekatkan bahan akrilik pada benda akrilik lainnya.
b. Lem Dual Purpose
Jenis lem akrilik kedua adalah lem dual purpose. Lem ini memiliki kemampuan untuk merekatkan akrilik dengan material lainnya selain akrilik. Material lain yang dimaksud adalah bahan plastik yang dapat larut dalam pelarut organik.
Hal ini dikarenakan lem dual purpose mengandung zat pelarut organik yang efektif pada sebagian jenis plastik. Sebagai contoh adalah lem akrilik untuk bahan PVC dan resin ABS. Pada lem dual purpose akrilik-PVC, berarti lem tersebut bisa digunakan untuk material akrilik serta PVC.
Anda juga harus memperhatikan mengenai bahan yang ingin direkatkan pada akrilik agar lem dual purpose yang dipilih bisa berfungsi dengan maksimal.
c. Lem Multi Purpose
Kata multi purpose berarti serbaguna. Sejalan dengan namanya, lem ini memiliki kemampuan merekatkan banyak bahan. Jika lem khusus akrilik hanya bisa digunakan pada akrilik dan lem dual purpose dapat dipakai untuk akrilik serta material plastik lainnya, maka lem multi purpose sangat fleksibel untuk digunakan.
Jenis lem multi purpose mungkin sering Anda jumpai sebelumnya. Lem jenis ini mampu merekatkan akrilik berserta berbagai bahan dengan baik dan menyatu. Pastikan pula warna lem serbaguna tidak mencolok jika material yang diberi lem berbeda warna.
Cara Lem Akrilik
Dalam artikel kali ini, Maxipro akan memberikan langkah atas cara lem akrilik yang baik dan benar agar hasil yang didapatkan pun maksimal.
1. Siapkan area kerja yang rata dan kuat
Pilihlah area kerja yang memiliki permukaan rata dan berasal dari material yang kuat seperti kayu, logam dan beton. Jangan gunakan alas dari bahan kertas dan kaca karena mudah rusak dan pecah.
2. Pastikan permukaan serta tepian akrilik rata & bersih
Anda harus memastikan permukaan dan tepian akrilik sudah rata yang mana tak memiliki guratan atau tonjolan sekecil apapun. Jika menemukan permukaan yang kasar, Anda bisa membersihkannya dengan amplas. Namun usahakan agar tidak terlalu halus dan tumpul, dikarenakan permukaan yang seperti itu akan sulit untuk menyerap lem.
Kemudian untuk membersihkan permukaan akrilik, Anda bisa menggunakan alkohol isopropil. Akrilik akan bersih dari debu, kotoran dan partikel lainnya agar lem bisa merekat sempurna.
3. Pilih aplikator lem yang mudah digunakan
Gunakan aplikator lem yang mudah digunakan seperti botol dengan ujungnya berbentuk corong atau jarum. Ujung lem yang runcing akan mempermudah jalannya lem agar bisa menyentuh sisi dan bagian yang sempit.
4. Rekatkan akrilik dengan lem
Akrilik yang akan direkatkan sebaiknya memiliki posisi perekatan pada sudut 90 derajat agar tampak rapi. Atau bisa juga sesuai kebutuhan serta desain dari produk tersebut.
Setelah menempelkan dua bahan akrilik, pastikan untuk menjepit dan menahan akrilik agar tidak bergeser. Anda juga bisa memberikan selotip adhesive untuk menahan posisi akrilik.
Anda harus memperhatikan permukaan akrilik lain yang tidak ingin direkatkan agar tak terkena lem. Jika terlanjur, biarkan hingga lem menguap sebelum membersihkannya dengan cairan pembersih.
5. Perkuat rekatan lem
Untuk memperkuat rekatan lem, Anda bisa menahan pinggiran akrilik yang menyatu dengan tangan maupun alat seperti penjepit. Lalu biarkan selama 24 hingga 28 jam agar lem bisa mengeras dan merekat kuat. Hasil akhir rekatan yang baik akan berwarna bening atau menyatu dengan warna akrilik itu sendiri.
Merapikan Akrilik Yang Sudah Dilem Dengan Mesin Laser Cutting
Akrilik yang sudah direkatkan, mungkin saja masih perlu Anda rapikan sesuai dengan desain awalnya. Disinilah peran mesin laser cutting, yakni untuk membantu proses pemotongan pada akrilik menggunakan sinar laser yang pastinya akan menghasilkan potongan yang presisi dan minim partikel sisa.
Maxipro merekomendasikan salah satu mesin laser cutting terbaik yaitu Mesin Laser Cutting Telson 1390. Mesin ini memiliki 2 mata laser atau double head engraving sehingga hasil jadi akrilik bisa diproses lebih cepat dan fleksibel.
Tidak hanya untuk akrilik, mesin ini juga mampu memproses bahan non metal lainnya seperti kayu, kain, dan kulit. Mesin Laser Cutting Telson 1390 ini juga bisa digunakan untuk grafir atau mengukir pada media kaca dan logam.
Semoga artikel dari Maxipro kali ini bisa bermanfaat bagi kalian ya, Maxivers. Jika membutuhkan bantuan lebih lanjut mengenai kebutuhan bahan dan mesin percetakan untuk usaha percetakan, bisa menghubungi call center kami di bawah ini.
Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!