Ketahui! Definisi Hardcover dalam Dunia Percetakan - Maxipro.co.id

Ketahui! Definisi Hardcover dalam Dunia Percetakan - Maxipro.co.id

Setelah kemarin kita ngobrolin tentang laminasi buat sampul buku. Maxipro akan kasih kalian pengetahuan lagi tentang dunia perbukuan. Pembuatan sebuah buku tentunya tidaklah semudah yang kita bayangkan. Berbagai tahapan harus dilalui, salah satunya adalah penjilidan hard cover.

Tentunya sebuah buku harus dijilid agar semua halamannya menyatu. Terdapat dua jenis penjilidan yaitu hard cover dan soft cover yang biasa digunakan dalam dunia percetakan.

Baca Juga : Menggali Lebih dalam Pewrbedaan Jilid Hardcover dan Softcover

Pengertian Hard Cover

Hard Cover merupakan sebuah metode penjilidan sebuah dokumen dengan ukuran jenis bahan yang dilengkapi dengan cover atau sampul keras.

Dimana cukup memakan waktu untuk membuatnya, karena menginginkan hasil yang rapi. Oleh karena itu estimasi jasa cetak buku hard cover adalah 3 – 5 hari tergantung kesulitan dan kuantitas yang diminta. 

Berbeda dengan jilid lainnya yang hanya menggunakan kertas buffalo atau plastik mika, pada jilid hard cover diberi tambahan karton pada cover-nya. Sehingga menjadi lebih tebal dan kuat.

Tampilannya bukunya pun akan terlihat berbeda. Dimana proses pembuatannya pun akan membutuhkan waktu yang lama. Secara umur juga akan lebih awet, lebih kuat dan terkesan eksklusif.

Baca Juga : Cara Muda Bikin Hard Cover Pakai Mesin Hebat dan Super Cepat

Perbedaan Soft Cover dan Hard Cover :

    1. Ketahanan, tentu memiliki ketahanan yang kuat karena terbuat dari kulit, dan soft cover terbuat dari kain biasa atau kertas yang memiliki ketebalan sedikit tinggi.
    2. Pengerjaan, memiliki pelapis punggung yang diberi board sebagai penguat atau penahan kertas agar terlihat kokoh atau lebih elegan, sementara soft cover punggung buku tidak diberi board hanya diberi lem saja sebagai pelapisnya.
    3. Kualitas, lebih tahan lama karena menggunakan gsm yang tinggi dan dapat menyimpan kurang dari ratusan halaman kertas. Sedangkan soft cover memiliki karakter yang jauh lebih flexible dan mudah mengganti halaman dengan cepat dibanding hard cover.

Baca Juga : Perbaiki! jilid Hard Cover dalam 4 Langkah Mudah

Kertas dan Bahan untuk Bikin Hard Cover

Sampul keras ini dapat berfungsi sebagai pelindung buku, dan mempunyai tampilan yang menarik dan elegant. Sehingga cocok digunakan dalam meeting formal, presentasi kinerja perusahaan, ataupun buku panduan.

Jenis bahan yang dipakai untuk membuatnya pun sangat bervariasi. Agar tampak bagus dan awet, jenis kertas sampul yang dipilih tentu harus sesuai dengan penggunaan dan kebutuhannya.

A. Bahan Sampul

Ada beragam jenis kertas yang lazim digunakan untuk sampul / lapisan pembungkusnya, seperti kertas art paper, ivory, art carton, linen, kanvas, dan bahan fancy lainnya.

    1. Glossy art paper (80-190 gsm), memiliki permukaan licin dan mengkilap.
    2. Matte art paper (80-190 gsm), memiliki permukaan licin, tetapi tidak mengkilap.
    3. Art carton (210-400 gsm), sama seperti art paper hanya sedikit lebih tebal.
    4. Ivory (210-400 gsm), memiliki permukaan halus hanya pada satu sisi saja.
    5. Linen (220 dan 250 gsm), kertas tebal yang memiliki tekstur bergaris.

Gramatur kertas disesuaikan dengan penggunaan dan kebutuhan. Misal untuk majalah, flyer, katalog atau brosur bisa menggunakan art paper 85 gr, 100 gr, 120 gr sampai 150 gr. Cover buku, kartu nama bisa menggunakan kertas art carton atau ivory 190 gr sampai dengan 400 gr. Terkadang banyak yang menyamakan kertas art carton dan ivory karena memang karakteristiknya mirip.

Selain dibuat menggunakan bahan kertas, ada juga beberapa bahan sampul lain seperti kain dan kulit.

    1. Kain yang bisa diprint (printable cloth), dapat dicetak secara digital, offset, dan proses pencetakan umum lainnya.
    2. Kain buckram (library cloth), kain kaku dengan tenunan longgar dari katun 100%.
    3. Kulit imitasi, bahan kulit sintetis yang terbuat dari campuran bahan kimia.
    4. Kain fancy, jenis kain dengan banyak pilihan warna solid yang berbeda-beda.
    5. Kain kanvas (canvas), bahan kain yang terbuat dari campuran polyester dan katun.

B. Bahan Karton

Setelah mengenal berbagai pilihan bahan untuk sampul, selanjutnya kita bahas bahan karton yang umum digunakan.

    1. Grey board (1000-1800 gsm), bahan karton tebal berwarna abu-abu.
    2. Yellow board (1000-1800 gsm), bahan karton tebal berwarna kuning.

Kelebihan Hard Cover

Kadang kala saya bingung memilihkan buku untuk putra saya. Mendingan beli buku hard cover atau soft cover ya?

Ketika saya browsing di Internet, saya menemukan kalimat dari seorang blogger Mexico bernama Raul Gutierrez ihwal jenis buku yang pantas dibeli seorang rekannya: “Always buy hardcover. A used hardcover is usually better than a new softcover. If your kids loves a book, he will read it hundreds of times. Softcover books just don’t hold up.” Saya terus terang setuju banget! 

1. Lebih kokoh dan tidak mudah copot

Buku jenis ini lebih kokoh ketimbang buku soft cover. Mengingat kebiasaan banyak orang yang kadang kurang hati-hati memperlakukan buku mereka. Berdasarkan pengalaman, buku-buku soft cover yang ringkih umurnya lebih pendek.

Karena biasanya buku ketika sampulnya robek, copot, dan hilang. Biasanya kalau sudah rusak begini, minat membaca buku akan berkurang.

2. Telihat lebih menarik dan mewah

Secara harga memang lebih mahal ketimbang buku soft cover. Tapi karena berkesan mewah, ada hasrat untuk menjaganya lebih hati-hati. Menyimpannya di rak buku pun terlihat menarik.

Apalagi dengan punggungnya yang lebar, sehingga masih lebih mudah dicari ketimbang buku soft cover (apalagi yang tipis). Karena terlihat mewah pula, memberi hadiah buku hard cover kepada seseorang sepertinya jauh lebih asyik. 

3. Melindungi buku lebih baik

Semisal buku anak-anak yang biasanya dibawa orangtuanya untuk mendongeng di tempat tidur. Anak cenderung membolak-balik ulang cerita yang disukai. Posisi membaca dan cara memegang buku juga menjadi lebih mudah menyenangkan.

Bila ketiduran, bisa dibayangkan kalau buku soft cover tertindih anak pasti akan cepat rusak 

4. Harga jual baru dan bekas lebih mahal

Mewariskan ataupun menjual kembali buku hardcover akan lebih gampang ketimbang buku soft cover karena lebih awet. Karena keterbatasan dana yang dimiliki untuk membelinya, kita memang harus selektif.

Yang harus dipilih:

    1. Buku referensi, misalnya kitab suci, buku ensiklopedia, kamus, dll.
    2. Buku cerita klasik dengan cerita-cerita pilihan yang menarik.
    3. Buku cerita dengan visualisasi fullcolor yang banyak disukai.

Jika tidak punya dana yang cukup, tidak ada salahnya membeli buku hard cover dari pasar loak atau rak diskon. Karena baik yang seken pun ternyata masih menarik untuk dikoleksi.

Kekurangan Hard Cover

1. Pengerjaan lebih lama

Berbeda dengan pembuatan produk softcover, waktu pengerjaan hardcover membutuhkan waktu yang lebih lama. Adanya penambahan bahan karton di setiap sampulnya. Sehingga mengharuskan kita untuk jauh-jauh hari memesan produk seperti buku, menu, kartu undangan hardcover ini.

2. Ada biaya tambahan lain

Maksud dari kekurangan ini ialah walaupun sedikit, setiap penambahan finishing dan aksesoris akan tetap dihitung. Sehingga apapun penambahannya sekecil apapun itu akan tetap dikenai biaya tambahan.

3. Kesalahan sederhana berakibat fatal

Kekurangan lainnya ialah ketika pemasangannya terbalik maka akan membutuhkan waktu lagi untuk memperbaikinya, sehingga harus sangat diperhatikan quality control proses pengerjaannya.

Review Mesin Hardcover Maker Press & Fold – Maxipro.co.id

Baca Juga : Bisnis Kartu Undangan Pernikahan Modal Mesin Hardcover Maker

Maxipro adalah supplier Mesin Hardcover Maker dengan berbagai pilihan skala produksi. Lengkapi usaha percetakan Anda dengan peralatan finishing percetakan berkualitas dan jaminan garansi terpercaya bersama Maxipro!

Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!