Dalam mendesain cover pada buku bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena dengan cover buku itu adalah bagian dari kemasan buku itu sendiri. Maka dari itu dalam mendesain cover buku juga harus menarik, serta memiliki nilai estetika dalam cover itu sendiri.
Dalam cover juga memiliki informasi yang biasanya tertera dan bertujuan untuk memberikan informasi singkat dari buku tersebut kepada calon pembaca. Untuk buku yang baru biasanya akan tersegel, lalu pada setiap cover buku adalah andalan untuk mengetahui isi dan genre buku.
Secara umumnya ada beberapa unsur yang penting dan harus ada di dalam perwajahan cover buku tersebut. Nah kali ini kita akan membahas beberapa unsur tersebut yang harus ada pada cover buku. Simak penjelasan berikut.
1. Judul BukuÂ
Pada dasarnya judul buku ini merupakan hal pokok yang semestinya harus ada pada setiap buku, karena adanya daya tarik sendiri bagi pembacanya. Seperti halnya sebuah artikel, untuk judul pada artikel akan sangat mempengaruhi orang untuk membaca artikel tersebut.
Dalam judul buku harus terlihat dominan, eye catching, dan dalam pemilihan font (tipe huruf) harus tepat dengan tema judul buku. Untuk unsur pokok dalam desain cover buku pemilihan font juga akan mempengaruhi estetika tampilan cover buku.
Maka dari itu, untuk sisi penjualan sendiri, unsur dari judul buku pada cover juga tidak boleh ketinggalan untuk bagian dari menarik perhatian. Dan terlebih lagi untuk memilih warna judul buku yang sesuai agar tidak terlalu mencolok dan terlihat norak.
Dari segi pemilihan warna judul buku bisa menjadikan banyak sekali cover yang gagal secara penampilannya, karena pemilihan font yang kurang serasi, sehingga desain cover juga terlihat tidak menarik minat pembeli.
2. Nama Penulis
Dengan siapa yang menjadi penulis juga akan menjadi daya tarik tersendiri dan terlebih lagi jika buku tersebut ditulis oleh seorang yang terkenal. Besar kecil font yang digunakan untuk nama si penulis biasanya disesuaikan dengan bidang yang disediakan.
Untuk penulis yang cukup terkenal, tentu akan memiliki nilai jual, sehingga tampilan namanya pada cover sangat diperhitungkan. Penulisan nama juga harus diperhatikan, karena jika nama tidak disajikan dengan sesuai atau ada penulisan nama akan ternilai jelek.
Meminta nama ditulis dengan komplit, termasuk berbagai gelar yang dimiliki. Untuk buku yang bersifat ilmiah, yang sesuai dengan gelar akademik akan menjadikan hal yang penting. Biasanya berbeda dengan buku non fiksi lainnya, sebagian orang tidak menampilkannya.
3. Nama Penerbit
Untuk identitas penerbit buku juga harus ditulis pada cover buku. Selain penulis penerbit juga harus dicantumkan untuk mengetahui pihak yang bertanggung jawab dalam menerbitkan buku dan setiap materi di dalamnya.
Tanpa mencantumkan penerbit tentunya buku tersebut tidak akan terbit. Terlepas terkenal atau tidaknya nama dari penerbit tersebut, tetap saja nama penerbit harus sekali dicantumkan, karena sudah menjadi satu kesatuan di dalam perancangan cover buku.
Nama penerbit biasanya ditampilkan di cover belakang buku, namun di bagian cover depan ditampilkannya logo penerbit. Namun tidak ditulis lebih dominan dari pada judul, agar tidak bermakna ambigu dalam menyampaikan isi buku sebenarnya.
4. Narasi Singkat
Narasi singkat ini biasanya berupa isi singkat mengenai jenis buku yang sedang mereka liat. Biasanya juga berisi sinopsis buku tersebut dengan arti ringkasan singkat yang membantu pembaca memahami isi buku dan mempengaruhi keputusan pembeli.
Dalam hal ini sinopsis adalah bentuk deskripsi singkat yang bisa mewakili gambaran besar isi atau alur atau bisa juga informasi yang dapat disajikan dalam buku tersebut. Penulis biasanya akan menganggap narasi singkat ini sesuatu yang diperlukan.
Karenanya sinopsis tersebut merupakan bagian dari elemen estetis yang fungsinya juga bisa memperindah. Untuk sinopsis yang ditulis pada bagian belakang buku umumnya dapat berisi lebih panjang dan rinci serta untuk bagian depan hanya memuat 2 sampai 3 baris saja.
Dari banyaknya desain untuk cover, narasi singkat bisa menjadi penyelaras rancangan untuk cover, serta memiliki nilai tersendiri bagi setiap penulisnya. Pada saat disajikan narasi singkat tersebut akan terlihat penting keberadaannya di cover.
5. Elemen Estetis
Desain cover buku dapat menjadikan ciri khas sebuah buku. Ini akan memudahkan calon pembaca untuk menemukan buku yang diinginkan.
Untuk elemen estetis biasanya meliputi foto, bidang warna, garis, dan juga berupa objek gambar / ilustrasi yang berfungsi untuk melengkapi sebuah cover agar terlihat indah dan menarik. Untuk elemen estetis ini juga harus ditempatkan dengan komposisi yang benar.
Pada desain cover buku tertentu, bidang warna dan garis dapat menjadi bagian dari ilustrasi buku. Meskipun tidak menggunakan foto atau gambar sebagai ilustrasi, namun secara estetika terlihat menarik, baik dari pemilihan warnanya, juga besar dan kecilnya bidang yang ada.
Ada juga elemen typography dalam desain cover yang juga menjadi bagian dari elemen estetis dan keindahan.
Dari penjelasan yang sudah kalian simak di atas, kalian sekarang paham kan unsur apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan cover pada buku. Serta kalian juga paham komposisi apa saja yang harus diperhatikan.
Setelah mendesain cover dan isi buku selanjutnya dilakukan pembuatan prototype untuk mengecek apakah hasilnya tampak menarik dan tidak ada kesalahan. Kalian juga bisa menambahkan finishing untuk meningkatkan nilai estetis cover buku. Seperti finishing laminasi doff atau glossy, hot print poly emas, emboss, dan deboss.
Lalu bagaimana cara melakukannya? Bagaimana cara memastikan agar hasilnya selalu konsisten dan bagus? Maxipro punya solusinya. Terdapat berbagai mesin untuk mengakomodir segala jenis finishing yang ingin kalian aplikasikan pada cover buku. Kualitas dan after sales yang memuaskan dapat membantu kalian mendapat cover buku yang berkualitas.
Temukan Solusi Finishing Percetakan Terbaik di Maxipro